Pontianak, BerkatnewsTV. Kisruh soal Gubernur Kalbar Sutarmidji mencopot M.Zeet Assovie dari jabatannya sebagai sekda dan pembatalan proyek ratusan miliar ditanggapi Praktisi Hukum Kalbar, Masnen Gustian.
Menurut dia Sekda bukan lah jabatan politis namun jabatan karir yang suatu waktu bisa diganti namun mengacu pada aturan birokrasi.
“Apalagi berdasarkan UU ASN pasal 117 ayat 1 sudah jelas masa jabatan sekda lima tahun sehingga sah sah saja jika diganti. Kalau pun diperpanjang maka ada ketentuannya seperti yang diisyaratkan dalam ayat 2,” tuturnya.
Sekiranya Gubernur melakukan penggantian sambung Masnen maka lebih dulu harus mencari rekam jejak siapa yang layak untuk menjadi sekda karena SKnya itu bukan SK gubernur.
“Nanti pengangkatannya juga harus ada persetujuan presiden dan mendagri. Jadi minimal gubernur yang sekarang pasti menelaah staf dulu kira-kira orang ini rekam jejaknya bagaimana, bisa memegang amanah atau tidak, karena ini jabatan negara jadi tidak main-main,” tegasnya.
Terkait Gubernur Kalbar Sutarmidji membatalkan puluhan proyek senilai hampir Rp300 miliar, menurut Masnen itu hak prerogatif gubernur.
“Saya kira APBD, APBN, sumbangan, hibah itu hak prerogatif gubernur. Kenapa dibatalkan atau dipangkas karena mungkin ada anggaran yang sifatnya fiktif. Wajar kalau gubernur batalkan. Kalau memang tidak ada fiktif tidak mungkin dipangkas atau dibatalkan. Gubernur bekerja untuk rakyat jadi tidak memilah-milah mau rakyat mana semuanya sama,” tuturnya.
Bahkan menurut Masnen jika ada yang fiktif maka masyarakat bisa laporkan saja ke kejaksaan. BPK atau kalau perlu KPK.
Maka Wakil Ketua Umum DPP Peradi ini mengimbau kepada masyarakat untuk tidak perlu menggelar aksi demo.
Sebab ia melihat demo tidak efektif karena itu ada indikasi kepentingan-kepentingan tertentu. Boleh berdemo jika gubernur melakukan pelanggaran hukum.
“Demo tidak menyelesaikan masalah, malah mengganggu masyarakat umum seperti arus lalu lintas yang macet. Kalau memang ada pelanggaran ya harus ditempuh lewat jalur hukum atau kita sharing dan diskusi mencarikan solusi,” imbaunya.(rob)