loading=

Sudirman: Tangkap Agen TKI. Ini Mafia Penghisap Darah

Sudirman, anggota DPD RI asal Aceh berbincang dengan para TKI di Kantor DPD RI Perwakilan Kalbar sebelum akhirnya kembali ke Aceh, Rabu (29/8) (Foto: Rizky)

Pontianak, BerkatnewsTV. Anggota DPD RI asal Aceh, Sudirman tampak kesal atas ulah agen tenaga kerja yang menipu belasan TKI asal Aceh sehingga terlantar di Entikong Kabupaten Sanggau.

“Saya titip pesan kepada personil kepolisian, ke mana pun dia (agen) lari, kejar sampai dapat. Ini mafia, ini penghisap darah namanya. Ditipu manusia sehingga terlunta-lunta di negeri orang,” kesalnya saat diwawancarai di Kantor DPD RI Perwakilan Kalbar, Rabu (29/8).

Ia berencana akan meminta Kapolres di Aceh untuk mengumpulkan kembali kesaksian korban agar jaringan TKI ilegal ini dapat segera ditangkap.

Kedatangan Sudirman ke Pontianak untuk membantu fasilitasi kepulangan belasan TKI asal Aceh yang pulang lantaran ditipu ketika bekerja di Malaysia.

Adanya TKI Aceh yang terlantar di Entikong diakui Sudirman didapat dari pemberitaan media lokal di Kalbar. Ia pun membicarakan masalah ini kepada Ketua DPD RI, Oesman Sapta yang juga wakil dari Kalbar.

“Alhamdulillah beliau menyambut baik. Saya katakan mereka terdampar di sebuah daerah namanya Entikong. Sedang di karantina di Polsek setempat. Dan mereka ini harus kita bawa pulang di kampung halaman karena orang tuanya resah,” ujarnya.

Apalagi, masyarakat Aceh dan orang tua para TKI ini banyak yang meminta saya agar segera dibantu yang diposting melalui media sosial.

Sementara itu Yuliannur, salah seorang TKI menceritakan ia dan rekannya awalnya diiming-imingkan gaji Rp9 juta bekerja di kilang Malaysia.

Namun setiba di sana ternyata bekerja di perkebunan sawit. Bahkan gajinya hanya sekitar 30 RM.

“Saat perekrutan kami buat paspor semuanya ditanggung agen. tidak keluar uang sepeserpun. Tapi ada dari kami yang kena tipu 2,5 juta. uang keberangkatan kami semuanya ditanggung oleh agen. tidak dipungut biaya satu peser pun. tapi pas sampai disana kami disuruh kerja seperti banting tulang lah. gaji kami seolah-olah untuk mereka semua,” tuturnya.

Setiba di sana paspor ditahan oleh manager perusahaan. Mau pulang syaratnya harus ditebus sekitar 7 juta. Sehingga paspor masih ditahan.

“Masih ada enam orang lagi yang masih terperangkap di sana. Mereka ingin kabur tapi dijaga ketat,” ucapnya.(riz)