Penjualan Arang Menyambut Tahun Baru Menurun

Penjualan Arang Menyambut Tahun Baru Menurun
Pedagang arang di Sanggau yang mengaku mengalami penurunan penjualan menyambut tahun baru, Senin (30/12). Foto: pek

Sanggau, BerkatnewsTV. Penjualan arang yang kerap digunakan untuk menyambut tahun baru mengalami penurunan.

Seperti yang terjadi di Kota Sanggau, sejumlah pedagang arang yang berjualan di pinggir jalan mengaku heran dengan fenomena tersebut.

“Tahun ini agak sepi, tidak seperti tahun lalu. Dulu saya bisa menjual 1.000 hingga 500 karung arang, tapi tahun ini hanya 300an karung yang terjual,” kata salah seorang pedagang arang di Pasar Sentral Kota Sanggau, Kak Tin ditemui berkatnewsTV, Senin (30/12).

Dikatakannya, penurunan permintaan ini cukup signifikan dan memengaruhi penjualan arang secara keseluruhan. Meskipun terjadi penurunan penjualan, harga arang yang dijual para pedagang tidak mengalami kenaikan.

“Kami hanya mengambil untung sedikit. Harga arang tetap sama seperti tahun lalu, mulai dari Rp 5.000 hingga Rp 20.000, tergantung ukuran. Untuk yang Rp 20 ribu itu untuk karung dan kantung kuning besar,” ungkapnya.

Baca Juga:

Meski penjualan arang menurun, Kak Tin mengaku optimis dan masih berharap menjelang puncak pergantian tahun masih ada pembeli yang membeli dagangannya.

“Semoga tradisi ini tidak hilang dan usaha kecil seperti saya tetap bisa bertahan. Saya berharap permintaan kembali meningkat, terutama menjelang puncak perayaan nanti,” pungkasnya berharap.

Arang salah satu bahan yang digunakan untuk memasak dengan cara dibakar, seperti bakar ayam, jagung, ikan, daging atau makanan olahan lainnnya.

Arang biasanya terbuat dari bahan kayu mangrove atau tempurung kelapa yang sudah dikeringkan.

Untuk menyambut malam tahun baru, masyarakat kerap menggunakan arang untuk bakar jagung atau makanan seafood lainnya maupun ayam.(pek)