Singkawang Dapat Insentif Inflasi Rp9,1 Miliar

Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani menyerahkan insentif inflasi kepada Pj Wali kota Singkawang, Sumastro di Gedung Sasana Bhakti Praja LT. 3 Kemendagri RI pada Senin (6/11). Foto: ist/uck
Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani menyerahkan insentif inflasi kepada Pj Wali kota Singkawang, Sumastro di Gedung Sasana Bhakti Praja LT. 3 Kemendagri RI pada Senin (6/11). Foto: ist/uck

Singkawang, BerkatnewsTV. Kota Singkawang mendapatkan insentif inflasi sebesar Rp9,1 miliar dari pemerintah pusat. Insentif diberikan lantaran Kota Singkawang dinilai berhasil mengendalikan inflasi sehingga masuk dalam kategori terbaik.

Insentif inflasi tersebut diserahkan langsung Menteri Keuangan Sri Mulyani kepada Pj Wali kota Singkawang Sumastro di Jakarta pada Senin (6/11).

“Menkeu dan Mendagri menyerahkan reward sebesar Rp9,1 miliar kepada Pemkot Singkawang,” ujar Sumastro, Selasa (7/11).

Sumastro menjamin insentif inflasi Rp9,1 miliar itu akan digunakan seefektif mungkin dan tepat sasaran dalam rangka mengendalikan inflasi di Kota Singkawang.

“Selama ini, Pemkot Singkawang baru memiliki dua program andalan dalam upaya pengendalian inflasi, yaitu Operasi Pasar dan Gelar Pangan Murah. Namun dengan adanya insentif ini kita semakin yakin untuk mengembangkan program serupa,” jelasnya.

Upaya lain disebutkan Sumastro yakni mendorong kemandirian pangan melalui pemanfaatan lahan perkarangan rumah untuk perkebunan.

“Nantinya diharapkan mampu membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya di saat bahan kebutuhan tersebut sedang mengalami kenaikan harga dipasaran,” ujarnya.

Baca Juga:

Diketahui, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menggelontorkan anggaran sebesar Rp340 miliar untuk 34 daerah penerima insentif fiskal inflasi periode ketiga.

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Luky Alfirman mengatakan, anggaran Rp340 miliar tersebut dengan alokasi tertinggi Rp11,9 miliar dan terendah Rp8,6 miliar.

Sebanyak 34 daerah penerima insentif periode ketiga itu terdiri atas 3 provinsi, 6 kota, dan 25 kabupaten.

Menteri Dalam Negeri RI, Tito Karnavian berharap insentif yang didapatkan menjadi pemacu semangat bagi seluruh pemangku kepentingan untuk terus meningkatkan upaya pengendalian inflasi di Indonesia.

Mantan Kapolri itu juga menjelaskan, inflasi diakhir tahun 2022 yang mencapai angka hampir 6 persen, terhitung sejak bulan Juni 2023, telah berhasil diturunkan hingga menyentuh angka 3,52 persen.

Hal itu terjadi berkat koordinasi yang baik antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah yang secara konsisten mengadakan rapat koordinasi di setiap pekan serta melakukan langkah tindakan terpadu di lapangan.

“Kita ketahui inflasi kita di akhir tahun lalu hampir diangka 6 persen, dan kemudian dengan koordinasi yang baik dari pusat hingga daerah secara bersama sama dengan konsisten setiap minggu mengadakan rapat koordinasi dan langkah-langkah lapangan, sehingga di Juni 2023 angka nya turun menjadi 3,52 persen,” jelasnya.(uck)