Kapolresta Pastikan Proses Hukum Pembakar Lahan

Salah satu pelaku pembakar lahan yang ditangkap Polresta Pontianak Kota satu minggu lalu lantaran terbukti membakar lahan di kawasan Desa Sui Raya Dalam Kabupaten Kubu Raya. Foto: Joni

Kubu Raya, BerkatnewsTV. Kapolresta Pontianak Kota Muhammad Anwar Nasir menyebut perlunya duduk bersama untuk mendengarkan aspirasi para petani. Anwar mengungkapkan pihaknya terinsipirasi menginisiasi pertemuan setelah beberapa waktu lalu bertemu dengan sejumlah petani karet yang ternyata berhasil membuka lahan tanpa membakar.

“Jadi kegiatan ini demi masyarakat kita semuanya. Baik petani maupun yang ikut merasakan sakitnya asap akibat karhutla itu,” ujarnya.

Anwar menegaskan selaku aparat penegak hukum, dirinya komit pada ketentuan yang berlaku, di mana ada sanksi hukum bagi pembakar lahan.

Ia mengingatkan meski aturan membolehkan membakar lahan seluas maksimal dua hektare, namun tetap saja ada risiko mengancam jika ternyata api tidak bisa dikendalikan.

“Siapa yang bisa menjamin bahwa ketika sudah dua hektare api mati dengan sendirinya? Terus ada tidak yang membakar menunggu betul hanya dua hektare, tidak lebih. Jadi kita memang harus membuat terobosan,” ucapnya.

Anwar mengajak semua pihak mengubah cara pandang. Menurutnya harus ada terobosan agar ada perubahan yang lebih baik.

“Mari cari terobosan baru agar tidak begitu-begitu saja. Langkah dan penanganan begitu-begitu saja. Mari kita ubah tahun ini. Intinya memang ini kehidupan petani mencari makan di mana harus buka lahan dulu. Pertanyaannya buka lahan dengan cara apa,” sebutnya.

Menurut Anwar, pola pikir membuka lahan tanpa bakar harus diubah. Karena terbukti ada teknologi yang memungkinkan untuk itu. Sebab itu, ia menyarankan agar tatap muka dengan petani menghasilkan rekomendasi yang bisa diteruskan ke pemerintah provinsi dan seterusnya ke atas.

“Hasil ini kita laporkan dan beri rekomendasi sehingga terus naik ke atas, ke nasional. Sehingga syukur-syukur tempat kita jadi bisa jadi percontohan penanganan karhutla khususnya untuk preemtif bahwa buka lahan tidak mesti dengan cara bakar,” harapnya.

Anwar mengingatkan karhutla menyengsarakan banyak orang. Berdampak pada banyak hal dan merugikan negara. Padahal dana besar untuk penanggulangan karhutla sangat mungkin dikonversi untuk membantu petani jika ada pemahaman yang sama.

“Asapnya itu menimbulkan banyak orang sakit. Nanti petani disumpahin dan tidak berkah ladangnya. Jangan kita berpikir mundur. Ini hanya perlu kemauan dan dukungan dari pemerintah. Api ini kecil teman besar lawan, susah dikendalikan ini. Perlu cari solusinya,” ucapnya.(rob)