loading=

Waterfront City Bagi Masyarakat Tepian Sui Kapuas

Waterfron Benua Melayu Laut yang masih dalam proses pembangunan. Foto: Robby

Pontianak, BerkatnewsTV. Waterfront City yang dibangun oleh Pemkot Pontianak di sepanjang tepian sungai kapuas selama ini dinilai masyarakat memiliki dampak positif maupun negatif.

Bagi masyarakat di tepian sungai kapuas di kawasan Benua Melayu Laut Kecamatan Pontianak Selatan, keberadaan Waterfront City dirasakan memiliki nilai positif.

Seperti diungkapkan Ketua RT 03 RW 04 Kelurahan Benua Melayu Laut, Syarif Muhamad . Waterfront City menambah keindahan kawasan tepian sungai kapuas.

“Selama ini kelurahan benua melayu laut jarang tersentuh pembangunan. Tapi sejak pemerintahan baru ini lah ada perhatian,” tuturnya.

Waterfront City dijadkan masyarakat setempat sebagai salah satu sarana penunjang pariwisata dan penataan tepian sungai kapuas. Terlebih disaat momen tertentu yakni digelarnya event pariwisata berupa festival meriam karbit.

Masyarakat yang ingin menyaksilkan festival meriam karbit tidak lagi sulit lantaran tempatnya yang sudah representatif. Ditambah lagi adanya taman-taman di Waterfront City untuk memperindah kawasan tersebut.

Dari aspek harga tanah ia sebutkan nilainya cendeurng naik sejak dibangun Waterfront City.

Meskipun demikian, diakui Sy Muhamad warga tidak lagi bisa mandi di tepi sungai.

“Dampaknya kami susah mandi. Karena kita biasanya mandi di sungai. Itu sudah turun temurun dari nenek moyang. Tapi setelah pembangunan waterfront ini terpaksa mengorbankan tradisi itu,” ucapnya.

Namun, Pemkot Pontianak dikatakannya memberikan solusi berupa pemasngan air ledeng sebagai bentuk kompensasi pembangunan Waterfront City.

“Alhamdulillah, pemkot sudah memasangkan ledeng. Hanya airnya masih belum ngalir. Bayarannya sekitar Rp200 ribu,” ungkapnya.

Ia pun berharap Pemkot Pontianak dapat segera mengalirkan air ledeng seperti yang telah dijanjikan. (riz/rob)