Sintang, BerkatnewsTV. Bupati Sintang Jarot Winarno meminta mahasiswa Universitas Kapuas (Unka) Sintang untuk mengembangkan sektor pertanian.
“Sintang memiliki luas hutan dilindungi 41,5 persen yang berada di 41 desa. 23 Persennya memberikan kontribusi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di sektor pertanian dan perkebunan,” jelasnya.
Maka dengan luasan alam di sektor pertanian dan perkebunan yang luas, Jarot meminta mahasiswa Pertanian Unka menjadi pembina pertanian di daerah masing-masing.
“Setelah lulus dari sini agar bisa terapkan ilmu pertanian dan perkebunannya di desa kalian agar para petani bisa mandiri,” harapnya.
Itu disampaikan ketika orang nomor satu di Sintang ini didaulat menjadi pembicara oleh BEM Fakultas Pertanian Unka memperingati Hari Pangan Sedunia ke-38, Selasa (16/10).
“Jadi paradigma pertanian dan perkebunan harus lah kita kelola dengan baik, seperti tidak merusak lahan gambut, tidak merusak hutan lindung, tidak menggunakan bahan/pupuk yang berbahan kimia, dan pestisida dalam hal bertani,” tuturnya.
Jarot menginginkan Sintang menjadi kabupaten Suistainable Development Goals yang didorong dari masyarakat sipil dan mahasiswa.
“Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri tanpa dukungan dari masyarakat sipil seperti mahasiswa dan akademisi,” jelasnya.
Jarot juga menjelaskan program saru desa satu produk (One Village One Product), dimana setiap desa harus menghasilkan satu produk unggulan.
Seorang mahasiswi Fakultas Pertanian Unka, Debora mengharapkan pemda mengoptimalkan peranan para petani.
“Indonesia ini memiliki kekayaan alam yang luas. Maka sektor pertanian terus didorong sehingga petani lebih meningkat dalam pengembangan sektor pertanian,” harapnya.
Ketua Panitia, Neni Apriani mengatakan moment ini akan menambah wawasan bagi mahasiswa baik yang senior maupun yunior yang mengikuti seminar.(sus)