loading=

Makna dan Keberagaman Tradisi Naga Buka Mata

Makna dan Keberagaman Tradisi Naga Buka Mata
Warga Tionghoa mulai melaksanakan tradisi naga buka mata.

Pontianak, BerkatnewsTV. Warga Tionghoa mulai melaksanakan tradisi naga buka mata.

Tradisi ini menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Imlek di Kalimantan Barat. Yang dimaknai sebagai simbol pembersihan dan pengharapan bagi kehidupan yang lebih baik.

“Buka mata naga” merupakan salah satu ritual utama yang dilakukan untuk menyambut Tahun Baru Imlek.

Dalam prosesi ini, naga yang ada di Klenteng Kwan Tie Bio akan ‘dibuka matanya’ melalui doa dan ritual yang diikuti oleh masyarakat.

Menurut Akhwat, Ketua Klenteng Kwan Tie Bio, tradisi ini memiliki makna mendalam sebagai bentuk doa dan harapan.

“Buka mata itu kan kita merayakan Imlek tanggal 13. Yang berarti pada hari ini, 10 Februari 2025. Makna dari ‘buka mata’ adalah membuka jalan untuk tahun yang baru, membersihkan energi negatif, dan mengharapkan kedamaian serta keselamatan,” ujar Akhwat disela pelaksanaan naga buka mata, Senin (10/2).

Baca Juga:

Setelah proses “buka mata”, naga yang telah dibuka matanya akan melakukan atraksi di sekitar klenteng, yang biasanya berlangsung selama 3 hingga 5 babak atau “bas”.

Atraksi ini dimaknai sebagai usaha untuk membersihkan jalan dan mengusir hal-hal buruk yang mungkin menghalangi kehidupan masyarakat. Hal ini dianggap sebagai ritual penyucian dan pemberian berkah bagi kehidupan di tahun yang baru.

“Semoga dengan permainan naga ini, seluruh masyarakat Kalimantan Barat dan luar Kalimantan Barat diberikan keselamatan, serta perjalanan hidup yang lebih baik,” tambah Akhwat.

Tradisi ini tidak hanya menjadi momen religius, tetapi juga sebuah ajang berkumpulnya masyarakat dari berbagai lapisan. Berbagai elemen masyarakat pun memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan tradisi ini.

Akhwat juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pemerintah dan aparat keamanan yang telah mendukung kelancaran acara ini.

“Kami sangat berterima kasih kepada Presiden, Pak Prabowo, pemerintah daerah, Gubernur, Walikota, serta TNI/Polri yang telah menjaga keamanan selama satu minggu ini. Kami juga bersyukur atas kebebasan masyarakat dalam menjalankan agama dan budaya,” ungkapnya.

Tradisi “Buka Mata Naga” ini tidak hanya sebagai simbol kebersamaan dan keberagaman. Tetapi juga sebagai wujud harapan agar tahun yang baru ini membawa keselamatan, kedamaian, dan kemakmuran bagi seluruh masyarakat Pontianak dan sekitarnya.(ebm)