Sanggau, BerkatnewsTV. Kabar mengejutkan datang dari BNN RI yang mengungkapkan sebanyak 6.174 jiwa warga Sanggau terpapar narkoba. Jumlah ini berpotensi meningkat jika tidak diambil langkah-langkah strategis untuk menekannya.
“Meskipun datanya kecil, tapi dari data ini mudah-mudahan tidak lagi bertambah bisa kita tangani secara serius sehingga tidak lagi membesar datanya,” kata Deputi Pemberdayaan Alternatif BNN RI, Brigjen Pol. Eddy Suwasono saat raker sinergisitas program stakeholder pada kawasan rawan narkoba wilayah pesisir/perbatasan negara di Wilayah Sanggau, Kamis (3/7)
Ia sebutkan ekonomi Kabupaten Sanggau yang cukup membaik, menjadi salah satu indikasi kuatnya peredaran narkoba.
“Para pelaku ini melihat pangsa pasar narkoba di mana daerah yang ekonominya membaik maka berpotensi menjadi sasaran para pelaku,” ujarnya.
Baca Juga:
Ia menambahkan hasil survei juga menunjukkan bahwa narkoba yang paling banyak dikonsumsi adalah ganja 44,1 persen, ekstasi 22,3 persen dan selebihnya jenis narkotika lain.
“Dan ternyata 84,5 persen diperoleh dari tempat bekerja, sisanya dari teman yang suka bersenang-senang dan dari pacar,” bebernya.
Oleh karena itu, perlu penanganan serius dengan melibatkan stakeholder terkait.
“Kabupaten Sanggau menduduki peringkat ketiga dalam peredaran narkoba se-Kalimantan Barat dengan 6 daerah rawan narkoba rinciannya 3 kawasan status bahaya dan 3 kawasan status waspada,” pungkasnya.(pek)