Pontianak, BerkatnewsTV. Kendati pemerintah daerah sering kali menyatakan dukungan terhadap pembangunan olahraga namun perhatian terhadap cabor hingga saat ini masih dinilai minim.
Padahal, sejumlah cabang olahraga (cabor) telah meraih segudang prestasi untuk mengharumkan nama daerah di Kalbar. Salah satu contoh cabor tarung derajat.
Menurut Ketua Pengprov Keluarga Olahraga Tarung Derajat (Kodrat) Kalbar, Sujiwo meski setiap satlat mengirim atlet-atletnya namun sejauh ini perhatian pemerintah terbilang minim.
“Pesan saya untuk teman-teman DPRD provinsi dan gubernur terpilih agar kiranya bisa memperhatikan cabang olahraga yang berpotensi memberikan sumbangsih berupa medali-medali,” ucapnya, usai membuka Kejurda Tarung Derajat Kalbar di GOR PBSI Kota Pontianak, Kamis (12/12).
Sujiwo menilai, perhatian Pemprov Kalbar sangat tidak sebanding dengan sumbangsih prestasi yang telah diberikan oleh cabor tersebut.
Baca Juga:
- Cabor Biliar Kalbar Raih Emas dan Perunggu di PON XXI
- Moment Haornas, Lahirkan Atlet Berbakat di Semua Cabor
Padahal, cabang olahraga itu telah menjadi penyumbang medali terbesar bagi Kalimantan Barat di Pekan Olahraga Nasional (PON). Di dua edisi PON terakhir, tarung derajat bahkan rutin mempersembahkan 2 medali emas untuk daerah.
“Di PON Aceh, Kalbar dapat 4 emas, 2 di antaranya dari tarung derajat. PON Papua kita dapat 3 emas, duanya dari tarung derajat. Perhatian ada, tapi sangat minim. Contohnya hari ini bantuannya cuma Rp20 juta. Untuk makan dan konsumsi saja bisa dikatakan pas-pasan. Sementara kita perlu beli medali, uang pembinaan, dan segala macam. Ini Kejurda provinsi loh,” tambahnya.
Sujiwo berharap agar di era kepemimpinan baru nantinya, Pemprov Kalbar bisa memberikan perhatian yang proporsional, terutama terhadap cabor yang rutin mengukir prestasi.
“Dukungan dari pemerintah teramat penting untuk keberlanjutan prestasi olahraga tarung derajat,” lanjutnya.
Dukungan yang dimaksud tidak hanya apresiasi sebutnya. Harusnya lebih melihat perjuangan para pelatih dan atlet menjaga stamania untuk menjadi petarung yang handal dan memenangkan pertandingan.
“Ketika bicara latihan, di dalamnya ada sarana prasarana pendukung, vitaminnya harus diperhatikan, dan seterusnya. Makanya banyak atlet yang terserang tipus karena gizinya tidak seimbang dengan porsi latihan yang berat,” tegasnya. (rls/dian)