Singkawang, BerkatnewsTV. Fenomena pernikahan dini di Singkawang dinilai semakin mengkhawatirkan. Karenanya, sebanyak 150 siswa-siswi SMPN 8 Singkawang mengikuti bimbingan remaja.
Penyuluh Agama Islam dari KUA Singkawang Utara, Deni Purwanto menegaskan bahwa kegiatan ini adalah bentuk nyata pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat.
“Terutama kepada remaja yang menjadi kelompok paling rentan terhadap berbagai permasalahan sosial yang berkembang saat ini,” jelas Deni Purwanto disela bimbingan remaja, Senin (9/9).
Baca Juga:
- Pernikahan Dini Penyebab Anak Putus Sekolah di Sanggau Tinggi
- Pernikahan Anak Dibawah Umur di Sanggau Tinggi
Dia memberikan pemahaman kepada remaja terkait dampak pergaulan bebas, kehamilan di luar nikah, penyalahgunaan narkoba, balapan liar, serta praktik bullying yang semakin marak di kalangan pelajar.
“Bimbingan remaja ini bertujuan untuk menciptakan generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademis. Tetapi juga memiliki fondasi moral dan spiritual yang kuat. Sehingga dapat menjauhi pergaulan negatif yang mengancam masa depan mereka,” terang dia.
Sementara itu, Kepala SMPN 8 Singkawang, Guntur, mengatakan bahwa permasalahan pernikahan dini di Singkawang bukanlah hal baru di sekolahnya.
“Hampir setiap tahun, kami menemukan siswa yang menikah sebelum lulus. Ini menjadi tantangan besar bagi kami untuk memberikan edukasi dan bimbingan agar hal serupa tidak terus terjadi,” ungkap Guntur. (uck)