Kubu Raya, BerkatnewsTV. Kendati telah diijinkan Dinas Pendidiikan dan Kebudayaan, namun tidak semua sekolah baik SD dan SMP di Kubu Raya melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas yang direncanakan Senin (23/8) hari ini.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kubu Raya, M. Ayub mengatakan pihaknya masih terus memantau perkembangan terbaru setiap harinya dari para pengawas sekolah.
“Sebab belum semua sekolah melaksanakan PTM hari ini,” ungkapnya, Senin (23/8).
Disebutkan Ayub, terdapat sekitar 500-an sekolah baik SD maupun SMP negeri dan swasta di Kubu Raya. Namun 20 persen diantaranya telah mendapatkan ijin untuk melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas.
“Akan tetapi dari 20 persen yang sudah mendapatkan ijin belum semuanya melaksanakan dengan berbagai pertimbangan,” tuturnya.
Ayub menilai tampaknya minggu ini merupakan minggu berbenah bagi sejumlah sekolah yang telah mendapat ijin. Mereka masih melakukan berbagai persiapan untuk melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas.
Sementara itu Kabid Pembinaan SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayan Kubu Raya, Sy. M. Firdaus menjelaskan PTM Terbatas dilaksanakan berdasarkan pemetaan terhadap perkembangan terbaru zonasi peta penyebaran covid dari Satgas Covid Kabupaten Kubu Raya.
Baca Juga:
“Dari pemetaan itu baru bisa kita tetapkan sekolah mana yang kita berikan izin untuk PTM terbatas dan sekolah mana yang tidak kita berikan izin,” terangnya.
Bagi sekolah yang diizinkan, Firdaus menegaskan untuk tetap memberlakukan protokol kesehatan yang ketat dengan berbagai persiapannya.
“Dasar keputusan kita juga ada pada pernyataan kesiapan sekolah yang sudah kita miliki beberapa waktu lalu dengan berbagai ketentuan yang sudah kita tetapkan,” ujarnya.
Ia tegaskan untuk kesiapan ini tidak ada kompromi, dengan diberlakukannya PTM Terbatas, sekolah yang bersangkutan sudah harus siap dengan segala ketentuan yang ada. Pun dengan kondisi dan perkembangan yang ada,
“Jika ada perkembangan terbaru terkait kondisi terkini, tentu Dinas Pendidikan akan segera mengambil langkah entah itu akan menambah jumlah sekolah yang diizinkan atau sebaliknya. Yang jelas, PTM terbatas kita pantau secara ketat,” katanya.
Sementara itu, orang tua siswa, Diana Supiawati menyambut baik dengan adanya pembelajaran tatap muka, baginya cukup mengalami kesulitan harus mendapingi anak-anak belajar secara daring.
“Anak yang sekolah, kita juga harus belajar. Kalau mata pelajaran yang bisa kita kuasai tentu kita tidak keberatan mendapingi anak-anak, lain halnya kalau mata pelajaran yang tidak dikuasai, mau tidak mau ketergantungan pada smartphone menjadi andalan,” ujar warga Sungai Raya yang memiliki anak sekolah SD dan SMA ini.
Pun demikian diungkapkan Indriati, warga Desa Mekar Baru Sungai Raya, menurutnya dengan diberlakukannya PTM tentu ada kelegaan baginya, sebab sejak anak ketiganya masuk SD awal tahun ajaran lalu, belum pernah sekali berinteraksi dengan guru mata pelajaran.
“Yang ada hanya penugasan-penugasan. Kita ingin anak dididik oleh guru, bukan hanya dibebankan penugasan yang hampir setiap hari,” tuturnya.(rob)