loading=

Pengangguran Tinggi Kemiskinan Menurun. Muda: Tahun 2022 Ekonomi Diperkuat

Sekda Kalbar menyerahkan piagam penghargaan kepada Bupati Kubu Raya. Dua capain indikator mikro Kubu Raya dinnilai baik yakni kemiskinan dan IPM.
Sekda Kalbar menyerahkan piagam penghargaan kepada Bupati Kubu Raya. Dua capain indikator mikro Kubu Raya dinnilai baik yakni kemiskinan dan IPM. Foto: ist

Kubu Raya, BerkatnewsTV. Dari empat capaian indikator mikro di Kabupaten Kubu Raya, dua diantaranya masih masih tinggi dari angka nasional yakni pengangguran dan pertumbuhan ekonomi.

Sekretaris Daerah Provinsi Kalbar, A.L. Leysandri mengatakan pengangguran terbuka Kubu Raya masih lebih tinggi dari nasional dan provinsi, yaitu 7,14 persen.

Begitu pula dengan pertumbuhan ekonomi yang mengalami kontraksi lebih dalam dari nasional dan provinsi yaitu -2,43 persen.

Namun dua capaian indikator lainnya dianggap sukses bisa lebih baik dari rata-rata nasional.

“Yaitu kemiskinan sebesar 4,42 persen dan IPM sebesar 67,95 persen,” ungkapnya disela membuka Musrenbang RKPD Tahun 2022, Rabu (24/3).

Sementara untuk Provinsi Kalbar di tahun 2020 lalu sambung Leysandri, persentase penduduk miskin Kalbar sebesar 7,24 persen, lebih kecil dari rata-rata nasional sebesar 10,19 persen.

Sedangkan Tingkat pengangguran terbuka Kalbar sebesar 5,81 persen, meningkat dibanding tahun sebelumnya.

Namun tetap lebih kecil dibandingkan dengan rata-rata nasional yang berada pada angka 7,1 persen. Sedangkan IPM Kalbar meningkat sebesar 0,01 menjadi 67,66 , namun masih berada di bawah rata-rata nasional sebesar 71,90.

Baca Juga:

Walaupun penduduk miskin dan pengangguran Kalbar relatif kecil, pertumbuhan ekonomi Kalbar mengalami kontraksi sebesar -1,82, di mana lebih baik dibandingkan capaian nasional sebesar -2,07.

Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan menegaskan, arah kebijakan mendasar Pemkab Kubu Raya untuk 2022, berdasarkan RPJM yang sudah disepakati yakni mengarah pada penguatan daya saing daerah dan memperkuat pertumbuhan ekonomi yang unggul dan maksimal, kesetaraan gender serta perlindungan perempuan dan anak.

“Semuanya itu harus didukung dengan infrastruktur dasar dan pelayanan sosial dasar. Di 2021 ini, kita sedang melakukan langkah untuk mencapai hasil dan memaksimalkan penyusunan program kegiatan, sasaran dan arah kebijakan di tahun 2022,” tegas Muda.

Muda menjelaskan APBD Kubu Raya di tahun 2021 ini mengalami penurunan, dan ia optimis di tahun 2022 pendapatan hasil daerah akan mengalami kenaikan sesuai dengan yang ditargetkan, karena sebagai modal awal yang berpengaruh pada investasi pemerintah untuk pemulihan ekonomi.

“Pandemi berdampak pada kondisi ekonomi, terutama pada sektor perdagangan dan jasa, transportasi, pergudangan maupun jasa-jasa yang bersifat pengembangan konsumsi dan sebagainya,” tutur Muda.(rob)