Soal Ancaman Golput, Kades Karya Jaya Bakti dan Mandiri Jaya Minta Maaf

Dihadapan Forkompincam, Kades Karya Jaya Bakti, Bendut dan Kades Mandiri Jaya, Florensius Along, meminta maaf atas statemennya yang mengancam akan bersikap Golput pada Pemilu 2019. Foto: Susi

Sintang,BerkatnewsTV. Kades Karya Jaya Bakti, Bendut dan Kades Mandiri Jaya, Florensius Along, meminta maaf atas statemennya yang mengancam akan bersikap Golput pada Pemilu 2019.

Permintaan maaf itu disampaikan dihadapan unsur forkompincam seperti Camat Kelam Permai, Kapolsek Kelam Permai dan Danramil 1205-19 Kelam Permai di Kantor Camat, Senin (25/2).

“Meski tidak keseluruhan masyarakat kami yang menyuarakan itu. Sebenarnya kami hanya menyampaikan keluh kesah warga kami yang kurang perhatian pembangunan infastruktur listrik,” ujarnya, kepada awak media, Senin (25/2).

Atas dasar itu, dirinya menyampaikan ke media, dimana kebetulan pimpinan media tersebut merupakan warga dan penduduk asli Desa Karya Jaya Bakti. Tapi perlu digaris bawahi, dirinya tak pernah memprovokasi masyarakatnya.

“Kami selaku Kades tidak pernah mengancam, mengajak, dan memprovokasi masyarakat untuk tidak mengikuti pemilu 2019 ini,” terangnya.

Pernyataan dirinya tersebut, semata-mata hanya untuk kepentingan masyarakat, dan ia pun siap mempertanggung jawabkan konsekuensinya.

“Kami selaku Kades sangat mendukung pelaksanaan Pemilu 2019. Hari ini kami mengklarifikasi pernyataan kami, demi pemilu yang aman, lancar dan Kondusif,” tegasnya.

Senada, Kades Karya Jaya Bakti, Bendud, mengatakan dirinya hanya menyuarakan aspirasi masyarakat yang kecewa terhadap janji yang tak kunjung terealisasi, bukan murni dari pribadinya.

“Karena memang sejak 2013 lalu, kami sudah mengajukan proposal ke PLN Pontianak hingga ke Ranting Sanggau, namun hingga saat ini belum juga terealisasi,” terangnya.

Ia pun juga meminta maaf, atas statemen bakal golput tersebut dan mencabut pernyataan yang merupakan suara dari masyarakatnya itu.

“Untuk Golput tidak akan kami lakukan, apalagi tadi sudah ada kesepakatan bersama dengan pihak forkompincam,” jelasnya.

Camat Kelam Permai, Mariyadi mengatakan statemen Golput itu merupakan sebuah tindakan yang tidak benar.

“Tindakan yang tidak sepantasnya dilakukan, karena mereka seorang pablik figur,” terangnya.

Bersyukur, kata Maryadi bahwa dua Kades itu mengakui kekhilafannya. Dengan demikian ia meminta ke depan supaya Kades lebih berhati-hati, bijak dalam bertutur kata dan bersikap, karena mereka panutan masyarakat.

“Mereka sudah minta maaf dan siap mendukung jalanya pemilu 2019 mendatang,” jelasnya.

Kapolsek Kelam Permai, IPTU Hariyanto mengatakan, dari hasil pertemuan tersebut kedua Kades telah menyadari kekhilafannya dan sudah mencabut pernyataannya.

Atas kejadian ini, Kapolsek mengimbau mengimbau kepada masyarakat di wilayah hukumnya, untuk tidak membuat pernyataan yang mengundang hal yang tidak diinginkan menjelang Pemilu 2019.

“Pelaksanaan pesta demokrasi tidak lama lagi. Mari kita jaga bersama-sama, agar aman. Dan terpenting berikan hak suara kita,” pungkasnya.(sus)