Kubu Raya, BerkatnewsTV. Masalah kemiskinan masih belum sepenuhnya tuntas. Seorang nenek di RT05/RW 05 Dusun Nirwana Desa Sungai Kakap, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya bernama Ramlah (80) tinggal disebuah gubuk reot seorang diri.
Kepada BerkatnewsTV, ia mengaku sudah dua tahun ia tinggal di gubuk tersebut.
Gubuk tersebut hanya mempuntyai satu ruangan saja. Disitu tempat untuk makan, minum, dan tidur. Untuk mandi ia biasanya turun ke tepi sungai di belakang rumahnya.
Atap dan dindingnya hanya terbuat dari daun dimana dikala hujan air akan masuk ke dalam rumah. Dan dikala angin kencang akan bergoyang lantaran pondasi bangunan mulai miring.
“Kalau udah angin kuat tuh saye duduk di luar nih. Kalau dah nak roboh saye terjon lah kebawah. kalau duduk di dalam maklumlah mate udah tak nampak dah,” tuturnya.
Gubuknya yang terlerak tak jauh dari semak belukar ini pun tak jarang membuat binatang liar sering masuk ke dalam.
“Kadang biasenye ade ular lidi masuk. Tapi nenek biarkan jak. Pandai die keluar lagi,” ujarnya.
Nenek yang memiliki empat anak ini pun mengungkapkan untuk memperoleh kebutuhan sehari-hari seperti makan pun hanya mengharap pemberian dari tetangga.
“Mau tinggal tempat anak tapi tak nyaman gak karena kondisi anak pun kurang lebih macam saye. Jadi saye tak mau,” ungkapnya.
Kondisi serupa juga dialami Usman Sood (68). Kondisi rumah yang ditinggalinya sejak 1983 pun cukup memprihatinkan. Lantai dapurnya hanya beralaskan sabut kelapa.
“Karena atap banyak yang bocor jadi di dalam rumah nih basah semua. Tapi kita tenang-tenang saja,” ungkapnya.
Usman yang hanya bekerja sebagai pekerja seni hadrah ini pun hanya berharap agar ada bantuan bedah rumah agar rumah yang ditinggalinya bisa layak huni.
“Harapan kami cuma itu saja karena saya mengakui kalau dengan hasil pekerjaan saya yang tidak menentu ini agak susah untuk memperbaiki rumah. Belum lagi dua anak saya masih bersekolah yang butuh biaya,” harapnya. (riz)