loading=

Apoteker Diharapkan Dapat Membangun Daerahnya

Ketua Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia (PD-IAI) Kalbar, Yanieta Arbiastuti. Foto: Iki

Pontianak, BerkatnewsTV. Ketua Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia (PD-IAI) Kalbar, Yanieta Arbiastuti berharap para apoteker baru dapat langsung terjun ke masyarakat untuk mengembangkan kompetensi yang telah mereka miliki. Hal itu ia sampaikan usai Pengambilan Sumpah 31 Apoteker Angkatan VIII Prodi Profesi Apoteker Fakultas Kedokteran Untan di Ruang Amphitheatre Fakultas Kedokteran Untan, Senin (8/4) pagi.

“Apakah itu menjadi ASN, entrepreneur atau kemana pun kesempatan terbuka lebar, tergantung dengan kompetensinya masing-masing,” ujarnya.

Namun, ia menyarankan agar para lulusan dapat kembali ke daerah untuk membangun daerahnya masing-masing mengingat distribusi apoteker di Kalbar masih belum merata.

“Saat ini apoteker di Kalbar itu ada 779. 400an diantaranya berada di Pontianak. Ini terjadi karena begitu lulus langsung mendapat pekerjaan di kota,” ucapnya.

Tak lupa, Yanieta mengingatkan kepada apoteker bahwa sekarang sudah ada standar gaji bagi apoteker. Ia mengungkapkan, standar gaji itu dikeluarkan oleh PD-IAI Kalbar dikarenakan masih banyak apoteker mendapat gaji yang dibawah standar.

“Jadi diharapkan dengan standar gaji apoteker ini, di PD-IAI kalbar itu ada patokannya. Tetapi jangan lupa bahwa apoteker yang ada harus menunjukkan kompetensinya. Dengan kompetensi itu mereka bisa mendapatkan standar yang sesuai jadi mereka harus bekerja semaksimal mungkin memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” ingatnya.

Terakhir, ia berpesan kepada seluruh masyarakat agar lebih paham dalam menggunakan obat, dan apoteker harus memberikan informasi kepada masyarakat.

“Salah satunya persepsi masyarakat yang membeli antibiotika secara bebas tanpa resep dokter memicu terjadinya resistensi antibiotika. Inilah pentingnya penjelasan dari apoteker bagaimana menggunakan obat secara benar kepada masyarakat dan mengubah perilaku masyarakat dalam memilih dan menggunakan obat secara benar. Masyarakat juga jangan malu bertanya kepada apoteker yang ada di apotek agar tidak salah dalam penggunaan obat,” pungkasnya. (iki)