Kubu Raya, BerkatnewsTV. Rasa cinta yang sangat dalam harus berakhir tragis. Seperti yang dirasakan SO alias Gundul (34). Ia mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri gegara masalah asmara.
Warga Dusun VI Pulau Limbung, Desa Pulau Limbung, Kecamatan Sungai Raya itu ditemukan tak bernyawa oleh ayahnya sendiri di dalam rumahnya pada Selasa (14/10) malam sekitar pukul 23.20 wib.
Saat itu, sang ayah baru saja pulang ke rumah dan mendapati anaknya sudah tidak bernyawa, tergantung di rak gantung penyimpanan barang dengan menggunakan tali tambang.
“Mengetahui hal itu, ayah korban langsung meminta bantuan warga sekitar untuk mengevakuasi korban dan segera melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian,” ungkap Kapolsek Sungai Raya, AKP Hariyanto melalui Kasi Humas Polres Kubu Raya, IPTU P. Pasaribu, Rabu (15/10).
Mendapatkan laporan tersebut, tim Inafis Polres Kubu Raya bersama personel Polsek Sungai Raya segera mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Dari hasil pemeriksaan awal, terhadap tubuh korban tidak ada tanda-tanda kekerasan. Dugaan sementara, korban tewas akibat gantung diri. Di bawah jasad korban, petugas menemukan telepon genggam yang masih menyala. Dari ponsel itulah, polisi menemukan petunjuk kuat tentang dugaan motif korban mengakhiri hidup.
“Dari hasil pemeriksaan terhadap ponsel korban, kami menemukan postingan terakhir di media sosialnya yang mengarah pada kekecewaan dalam hubungan asmara. Dalam tulisannya, korban menulis kalimat yang cukup emosional, yakni ‘Aku sudah terjebak rasa nyaman. Aku sudah terlanjur dalam. Bahkan dari awal aku sudah tahu risiko mencintaimu adalah mati tanpa kehilangan denyut nadi,” jelas Pasaribu.
Baca Juga:
Unggahan itu, lanjutnya, diduga menjadi pesan terakhir korban sebelum memutuskan untuk mengakhiri hidupnya. Dari keterangan keluarga, diketahui bahwa korban tengah menjalin hubungan jarak jauh dengan seorang wanita yang tinggal di Pulau Jawa.
Beberapa hari sebelum kejadian, korban disebut tampak murung dan enggan berinteraksi dengan warga sekitar.
“Dugaan sementara, korban mengalami tekanan batin akibat permasalahan asmara dengan kekasihnya, namun petugas Polsek Sungai Raya masih melakukan penyelidikan,” tambah Pasaribu.
Pihak keluarga menyatakan telah menerima peristiwa tersebut sebagai musibah dan menolak dilakukan otopsi terhadap jenazah.
“Keluarga korban menolak untuk dilakukannya otopsi dan mengikhlaskan kepergian korban,” kata Pasaribu.
Jenazah korban pun langsung diserahkan kepada pihak keluarga untuk dilakukannya prosesi pemakaman di pemakaman umum desa setempat.
Polres Kubu Raya mengimbau masyarakat untuk tidak berspekulasi terkait motif kematian korban dan berharap kejadian ini menjadi pelajaran bersama tentang pentingnya komunikasi serta dukungan sosial bagi individu yang tengah menghadapi tekanan batin.(tmB)