Pontianak, BerkatnewsTV. Dewan Pengawas Perumda Tirta Khatulistiwa berjanji akan mengawal tingkat kebocoran air ledeng di Pontianak hingga di bawah 25 persen.
Ketua Dewas Perumda Tirta Khatulistiwa, Amirullah menyatakan ia dan jajaran PDAM terus mengawal target kinerja yang telah ditetapkan, antara lain menekan tingkat kebocoran atau non-revenue water di bawah 25 persen hingga 2029, serta memperluas cakupan layanan sambungan rumah baru bagi masyarakat.
“Setiap semester Dewas melaporkan hasil pengawasan kepada Wali Kota, dan minimal setiap tiga bulan ada pertemuan dengan Direksi untuk memastikan manajemen berjalan sesuai rencana. Sinergi antara Direksi, Dewas, dan KPM inilah yang akan membawa PDAM semakin baik ke depannya,” jelasnya.
Amirullah yang juga menjabat Sekretaris Daerah Kota Pontianak dilantik Wali kota Pontianak sebagai Ketua Dewas Perumda Tirta Khatulistiwa bersama dua orang lainnya yakni Deni Nuliadi dan Mohamad pada Jumat (3/10).
“Seperti yang disampaikan Pak Wali Kota, Dewan Pengawas ini adalah jembatan. Dalam teori keagenan, Dewas berperan penting mewakili pemilik modal dalam mengawal jalannya usaha. Karena itu Dewas dituntut bekerja profesional, transparan, dan berintegritas,” ujarnya.
Sementara itu Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyebut bahwa peran Dewan Pengawas (Dewas) sangat penting sebagai jembatan antara jajaran Direksi dengan Kuasa Pemilik Modal (KPM), yakni Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak. Dewas juga berfungsi mengawasi serta memantau jalannya proses kerja perusahaan, termasuk penggunaan anggaran di lapangan.
Baca Juga:
- Empat Hari Ledeng Tidak Mengalir. Penyebabnya Terjadi Kebocoran
- Tarif Air Ledeng Naik. PH: Benahi Kebocoran Butuh Biaya
“Semua diarahkan agar pelayanan air bersih semakin baik demi meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat,” ujarnya usai pelantikan Dewas.
Ia menyampaikan pesan khusus yang diberikan kepada jajaran PDAM untuk tetap berkomitmen, menjaga integritas, dan memastikan PDAM terus menjadi perusahaan yang dicintai warga Kota Pontianak.
Untuk tahun ini, lanjut Edi, target utama PDAM adalah menurunkan angka kebocoran air, menekan tingkat kehilangan air, serta merapikan manajemen.
“Kita ingin tata kelola yang lebih baik agar pelayanan makin optimal,” jelasnya.
Selain target jangka pendek, Pemkot Pontianak juga menyiapkan target jangka panjang berupa pencapaian 97 persen sambungan air bersih untuk rumah tangga hingga 2029. Edi mengungkapkan, PDAM juga berhasil mencatatkan surplus sebesar Rp12 miliar.
“Ditambah lagi dividen Rp17 miliar yang kembali disetorkan ke Pemerintah Kota, ini menjadi bukti kinerja PDAM semakin membaik,” ungkapnya.(ebm)