Dentuman Meriam Karbit akan Meriahkan Pembukaan STQ Nasional di Pontianak

Gubernur Kalbar, Kapolda Kalbar, Pangdam XII/Tpr, Danlanud, Danlanal, Wali Kota Pontianak memukul rebana saat pembukaan Festival Meriam Karbit di H Mailamah tepian Sungai Kapuas menyambut Idul Fitri 1 Syawal 1440 H. Foto: Ist

Pontianak, BerkatnewsTV. Gubernur Kalbar Sutarmidji ingin Pembukaan Seleksi Tilawatil Quran (STQ) XXV tingkat nasional yang akan dihelat di Pontianak pada akhir bulan Juni ini dimeriahkan dengan dentuman meriam karbit.

“Saya ingin nanti saat pembukaan STQ ditandai dengan dentuman meriam karbit sebanyak 25 kali,” kata Sutarmidji saat membuka Festival Meriam Karbit belum lama ini.

Pembukaan STQ yang ditandai dengan dentuman meriam karbit itu dimaksudkan Sutarmidji sebagai salah satu ajang promosi permainan tradisional khas Pontianak tersebut.

“Karena pada saat STQ nanti akan banyak peserta dari seluruh Indonesia yang datang sehingga bisa melihat langsung meriam karbit ini,” tuturnya.

Sutarmidji juga berjanji akan mengupayakan Festival Meriam Karbit masuk dalam kalender event pariwisata nasional menyusul Cap Go Meh dan Gawai Dayak yang telah ditetapkan juga oleh Kementerian Pariwisata RI.

“Selain masuk dalam event kalender pariwisata Provinsi Kalbar, kita coba upayakan untuk didorong agar masuk dalam kalender event pariwisata nasional juga,” kata Sutarmidji usai membuka secara resmi Festival Meriam Karbit di Gang H Mailamah di tepian Sui Kapuas Pontianak, Selasa (4/5) lalu.

Maka, sambung Sutarmidji, perlu dilakukan promosi yang gencar dan terus menerus agar lebih dikenal.

“Kalau terus-menerus kita gelar secara rutin, mudah-mudahan ini menjadi salah satu ikon Kalbar secara nasional bahkan internasional,” harapnya.

Meriam karbit yang ditampilkan pada saat Festival Meriam Karbit. Foto: Dok

Promosinya Sutarmidji menyarankan kepada Pemkot Pontianak dikemas lebih apik dan menarik dalam bentuk sebuah video promosi untuk disosialisasikan dan dipromosikan melalui media sosial.

“Narasinya harus dikemas secara menarik, visualnya juga harus bagus, lengkap dengan suara dentuman meriam beserta narasi sejarahnya sehingga orang tertarik berkunjung ke Pontianak,” tuturnya.

Apalagi kata Sutarmidji, meriam karbit tak terlepas dari sejarah berdirinya Kota Pontianak pada masa tempo dulu. Sehingga sepatutnya dilestarikan sebagai salah satu tradisi permainan budaya masyarakat.(rob)