Jakarta, BerkatnewsTV. Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana memastikan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan serentak dimulai pada 6 Januari 2025 di seluruh Indonesia.
Ia sebutkan sasaran utama Program Makan Bergizi Gratis ini adalah daerah tertinggal, terpencil, dan terluar (3T). Dengan target 3 juta masyarakat terdiri dari anak-anak, ibu hamil dan menyusui.
Badan Gizi Nasional (BGN) menyatakan telah menyiapkan sebanyak 190 Satuan Pelayanan Pemenuhan Zizi (SPPG) alias dapur. Yang tersebar di 26 provinsi untuk memenuhi makanan bergizi tersebut.
Kepala Biro Humas BGN, Lalu Muhammad Iwan Mahardan dalam keterangan resminya menyatakan 190 SPPG tersebut nantinya akan menjadi dapur untuk memasak makanan yang akan dibagikan.
Ia sebutan 190 SPPG atau dapur tersebut datang dari jumlah peminat atau mitra yang tercatat di total 181 kecamatan yang terdaftar.
Baca Juga:
Jawa Barat merupakan provinsi dengan total SPPG terbanyak. Dari 53 kecamatan yang terdaftar, tercatat ada 57 SPPG yang bekerja sama dengan koperasi, yayasan, hingga perusahaan perseroan terbatas.
Kemudian di Provinsi Jawa Tengah yang memiliki 37 kecamatan dengan 40 SPPG, Provinsi Jawa Timur terdapat 30 SPPG. Sedangkan di Aceh terdapat 6 SPPG dan di Bali 1 SPPG.
Kemudian di Banten dan DI Yogyakarta masing-masing terdapat 3 titik SPPG, DKI Jakarta terdapat 5 titik serta di Gorontalo terdapat 1 titik.
Kemudian 2 titik SPPG di Kalimantan Selatan, masing-masing 1 di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, 8 kecamatan di Kepulauan Riau, 4 titik di Lampung, masing-masing 2 di Maluku dan Maluku Utara, 1 titik di Nusa Tenggara Timur, 2 di Papua Barat, 1 di Papua Selatan, 3 titik di Riau, masing-masing 1 titik di Sulawesi Barat dan Sulawesi Utara, 8 di Sulawesi Selatan, 2 titik di Sulawesi Tenggara. Dan masing-masing 1 di Sumatera Barat dan Sumatera Utara.
Sejak tahun 2024, BGN telah membuka kesempatan kepada kelompok masyarakat. Seperti koperasi, yayasan, BUM Desa, maupun perusahaan untuk menjadi calon mitra program MBG.
Pendaftaran kemitraan MBG dilakukan secara online melalui laman resmi yang telah disediakan oleh BGN dan tidak dipungut biaya apapun.(tmB)