loading=

Orang Dayak Harus Berdaulat

Bupati Sanggau Paolus Hadi membelah bambu pertana gawai dayak Nosu Minu Podi XVIII resmi dibuka, Kamis (07/7).
Bupati Sanggau Paolus Hadi membelah bambu pertana gawai dayak Nosu Minu Podi XVIII resmi dibuka, Kamis (07/7). Foto: pek

Sanggau, BerkatnewsTV. Gawai Dayak Nosu Minu Podi yang digelar Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Sanggau tahun ini berlangsung sangat meriah.

Tema yang dipilihpun cukup menarik yakni “Kita Bangkitkan Peradaban Dayak Menuju Masyarakat Dayak Sanggau Tetap Berdaulat dan Bermartabat’.

“Jadi, makna berdaulat itu orang dayak harus mandiri, berdiri dengan kakinya sendiri,” kata Bupati Sanggau Paolus Hadi didampingi Ketua DAD Sanggau Yohanes Ontot ketika membuka gawai dayak Nosu Minu Podi XVIII yang berlangsung di Rumah Betang Dorik Empulur Kecamatan Kapuas, Kamis (07/7).

PH sapaan akrabnya mengungkapkan, untuk menjadi berdaulat tersebut, utamanya adalah peningkatan sumber daya manusia (SDM) nya, kekuatan alam, kebersamaan dan kekompakan.

Baca Juga:

“Nah, masyarakat dayak mempunyai potensi itu, supaya sejajar dengan masyarakat budaya lain. Kata berdaulat itu bukan sesuatu yang hanya retorika, tetapi harus ditunjukkan dari sisi adat budaya, kearifan lokalnya dan sumber-sumber daya manusianya,” jelas PH.

Jika sudah berdaulat, lanjut Ketua PDI Perjuangan Sanggau itu, artinya sudah mampu untuk bermartabat. Menurutnya bermartabat itu harga diri, mampu bersaing dan mampu sejajar dengan orang lain.

“Jadilah masyarakat yang bermartabat dan berdaulat. Bahwa masyarakat ada itu punya sesuatu yang kuat, dia harus tunjukkan bahwa dia punya potensi yang kuat untuk dirinya sendiri,” ungkapnya.(pek)