loading=

Atasi Pengangguran di Tengah Pandemi Lewat Diklat Kewirausahaan

Bupati memberikan bantuan secara simbolis kepada peserta pelatihan kewirausahaan.
Bupati memberikan bantuan secara simbolis kepada peserta pelatihan kewirausahaan. Foto: ist

Kubu Raya, BerkatnewsTV. Puluhan pemuda dan kaum ibu di Kubu Raya diberikan diklat kewirausahaan dan ketrampilan kerja berbasis masyarakat.

Diklat kewirausahaan yang diberikan yakni servis pendingin udara (AC) dan cetak sablon sedangkan pelatihan keterampilan kerja yaitu menjahit berbasis komunitas pondok pesantren.

Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengatakan diklat kewirausahaan dan ketrampilan kerja tersebut salah satu upaya pemerintah mengatasi ledakan pengangguran yang menjadi salah satu persoalan besar di tengah pandemi covid-19.

Baca Juga:

“Pengangguran terjadi karena banyaknya peluang yang tidak dimaksimalkan. Karena itu, pemerintah Kubu Raya berkomitmen untuk hadir memberikan solusi konkret kepada masyarakat. Yakni memberikan kompetensi sehingga masyarakat dapat menangkap peluang yang ada,” tuturnya saat membuka diklat, Selasa (3/11).

Muda katakan Pemkab Kubu Raya berupaya untuk dapat mengubah cara pandang masyarakat yakni dari perspektif pekerja menjadi wirausaha.

“Tidak berharap lagi dan tidak banyak berorientasi bekerja dengan bergaji. Inilah sisi yang perlu kita lakukan yaitu upaya perubahan paradigma dan pola-pola dengan cara membangun sistem dari hulu sampai hilir. Agar membangun karakter wirausaha supaya minimal orang bisa menolong dirinya sendiri dulu, baru keluarga, kemudian lingkungan sekitar, dan orang banyak,” tuturnya.

Ia menyatakan pelatihan yang diadakan pemerintah kabupaten bukan formalitas. Pelatihan diadakan untuk dapat menangkap peluang dari berbagai potensi yang ada. Sehingga bisa menjadi pasar yang memperkuat ekonomi semua rumah tangga. Untuk itu, konsolidasi pun dilakukan pemerintah kabupaten secara maksimal.

Dia menegaskan jiwa wirausaha harus ditumbuhkan. Sebab wirausaha akan menciptakan mata rantai pekerjaan lainnya. Rasa bangga sebagai wirausahawan, menurutnya, perlu dimunculkan. Orientasi dan paradigma sebagai konsumen harus diubah menjadi produsen.

“Bangga menjadi wirausaha. Ini mudah-mudahan menjadi paham kita bersama. Wirausaha tidak hanya berharap kerja dengan gaji, sehingga tidak selalu diliputi rasa cemas. Kalau mental kita wirausaha, maka akan selalu bisa mengikuti zaman dan tidak khawatir,” pesannya.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Kubu Raya Heri Suprianto mengatakan, pelatihan sevis AC dilakukan selama sepuluh hari diikuti 30 peserta dari 9 kecamatan di Kubu Raya.

Adapun pelatihan menyablon diikuti 9 peserta dari 3 kelompok pegiat pariwisata desa. Sedangkan pelatihan menjahit diikuti 40 peserta dari 20 komunitas pondok pesantren.

“Para peserta ini juga diberikan bantuan alat kerja sesuai bidangnya masing-masing. Selain itu selama pelatihan peserta juga diberikan fasilitas bahan praktik,” terangnya.

Tujuan pelatihan untuk memberikan kontribusi terhadap pemulihan ekonomi, mendorong terjadinya perputaran uang transaksi di Kabupaten Kubu Raya, dan memfasilitasi kebijakan pengembangan model peningkatan kemandirian ekonomi dan daya beli keluarga.(rob)