Sanggau, BerkatnewsTV. Kapolres Sanggau, AKBP Raymond Marcellino Masengi membenarkan kejadian puluhan siswa SD Negeri yang melukai tangannya dengan silet.
Kapolres katakan diinformasikan anggotanya bahwa peristiwa tersebut terjadi pada Senin (10/2). Dari hasil interogasi terhadap guru di sekolah tersebut diperoleh informasi jumlah siswanya mencapai 37 orang.
“Penyiletan didahului oleh salah seorang siswa kelas VI (Nama tidak disebutkan). Siswa itu bilang menyilet tangan kirinya di ruang kelas karena sering dimarahi kakak kandungnya. Saat melukai tangan dengan silet dilihat lima orang teman sekelasnya. Tindakan melukai tangan dengan silet diikuti dua temannya dan selanjutnya diikuti oleh murid-murid lain di sekolah tersebut,” ujarnya.
Dari 37 siswa tersebut, dapat dirinci yakni siswa kelas satu sebanyak lima orang. Kelas tiga dua orang, kelas empat sebanyak dua belas orang, kelas lima delapan orang dan kelas enam sebanyak sepuluh orang.
“Analisa sementara tindakan melukai diri sendiri di bagian tangan dengan cara menyilet oleh salah satu siswa (yang memulai) didasari tekanan psikis akibat sering dimarahi oleh kakaknya. Lalu, pada saat melakukan perbuatannya terlihat oleh kawannya dan tidak berakibat fatal, maka timbul keinginan untuk mencoba dan pada akhirnya diikuti oleh semua yang melihat,” terangnya.
Terhadap peristiwa tersebut, pada Kamis (13/2) pagi sekira pukul 08.00 WIb pagi dilaksanakan koordinasi di sekolah tersebut oleh Muspika Tayan Hulu. Pihak sekolah dan orangtua murid juga hadir.
Menurutnya, kejadian sejumlah siswa di Sekolah Dasar Negeri di Tayan Hulu melukai dirinya sendiri dengan menggunakan silet patut mendapat perhatian serius agar tidak terjadi di tempat lainnya.
Raymond berharap semua pihak wajib peduli dengan kejadian tersebut agar tidak terulang di kemudian hari. Dirinya mengkhawatirkan terjadinya dampak yang lebih besar bila tidak mendapat penanganan secara serius. (pek)