loading=

Anggota DPRD Sanggau Dites Urin, Wakil Ketua BK: Ketahuan Positif Pecat

. Anggota DPRD Kabupaten Sanggau mengikuti tes urin dadakan yang digelar di ruang rapat lantai dua gedung DPRD Sanggau. Foto: Abang Indra

Sanggau, BerkatnewsTV. Anggota DPRD Kabupaten Sanggau mengikuti tes urin dadakan yang digelar di ruang rapat lantai dua gedung DPRD Sanggau, Senin (2/12) siang.

Tes urin yang digagas Sekretariat DPRD Kabupaten Sanggau bekerjasama dengan BNNK Sanggau itu hanya diikuti 13 anggota DPRD Sanggau, karena dua fraksi yakni fraksi PDI Perjuangan dan fraksi Golkar sedang mengikuti kegiatan kepartaian di luar kota, begitu juga dengan sejumlah anggota DPRD lainnya.

“Ya, ada beberapa anggota DPRD yang tidak bisa ikut tes urin karena ada kegiatan lain, seperti PDI Perjuangan dan Golkar sehingga pada hari ini tidak mungkin kita selesaikan semuanya,” kata Sekretaris DPRD Sanggau, H. Burhanuddin ditemui disela – sela menyaksikan tes urin.

Bagi Anggota DPRD yang belum mengikuti tes urin, lanjut Sekwan, akan dilakukan tes urin susulan diwaktu yang berbeda.

“BNNK memberikan kesempatan bagi yang belum karena program ini yang harus kita selesaikan ditahun anggaran ini,” ujarnya.

Untuk hasil tes urinnya sendiri, kata Sekwan baru biisa diketahui setelah dua hari mininal.

“Tentu tidak serta merta kita ketahui hasilnya, minimal dua hari baru diketahui. Harapan saya tidak ada anggota DPRD yang positif,” pungkasnya.

Sekwan menambahkan, tes urin yang dilaksanakan ini rutin diagendakan tiap tahun dan dilakukan secara mendadak.

“Hari inikan ada agenda hearing Anggota DPRD dengan tokoh masyarakat se Kabupaten Sanggau, waktu inilah kesempatan kita melakukan tes urin, tapi ternyata setelah kita laksanakan ada beberapa anggota DPRD yang tidak bisa ikut karena ada kegiatan lain,” imbuhnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Kabupaten Sanggau, Supardi menegaskan akan memecat anggota DPRD yang ketahuan mengkonsumsi narkoba.

“Kalau ketahuan aturannya kan sudah jelas. Kalau melanggar karena menggunakan apalagi sampai mengedarkan sangsinya kan sampai hukuman mati. Kalau lari di BK kami sampai kan ke partainya untuk PAW,” tegas Ketua Partai Demokrat Sanggau itu.

Pun, lanjutnya, jika ada anggota DPRD dari partai Demokrat yang positif dipastikan akan dipecat

“Kalau ada di fraksi saya, tak ada urusan kita pecat. Negara ngasi hukuman mati kok, masa kita ngasi hukuman olok – olok, jangan pernah lembek dengan para pelaku ini, apalagi kita di DPRD ini harusnya menjadi contoh yang baik, bukan ngasi contoh yang tidak baik,” pungkasnya.

Pardi sapaan akrabnya juga mengkritisi pelaksanaan tes urin hari ini dimana masih banyak anggota DPRD yang tidak hadir.

“Momennya kurang tepat menurut saya, mestinya pada saat paripurna, paripurna itukan wajib datang, kalau tidak datang berturut – turut enam kali kan ada sangsinya, paling tidak saya selaku Wakil Ketua BK tiga kali tidak hadir sudah saya ingatkan ketua fraksinya,” ujar dia.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Sanggau, Acam menyampaikan bahwa tes urin ini wajib dilaksanakan. Bagaimana kita ikut bersama-sama dengan pemerintah menyatakan perang terhadap narkoba kalau kita sendiri terindikasi narkoba.

“Maka untuk itu saya sangat sepakat dan bahkan tidak untuk 1 tahun sekali. Sebisa mungkin itu tiga bulan sekali, “ujarnya. Untuk yang tidak hadir hari ini karena ada tugas lain, diharapkan agar menyusul untuk melakukan tes urin.

Ketua DPC Hanura Sanggau itu menegaskan jika ada yang terdindikasi maka akan diklarifikasi dulu. Jika memang betul maka ada mekanisme tersendiri yang mengatur itu.

“Ada BK DPRD Sanggau, ada lembaga rerhabilitasi. Tapi saya pikir tidak ada yang terindikasi, ketika Caleg kemarin juga ada tes,” tuturnya.

Kepala BNN Kabupaten Sanggau, AKBP Ngatiya menyampaikan, Kami diminta secara mendadak untuk melakukan tes urin terhadap seluruh anggota DPRD Sanggau.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada Sekretariat Dewan yang telah menyelenggarakan tes urin ini. Kaitanya dengan Inpres nomor 6 tahun 2016 bahwa seluruh Kementrian lembaga agar melaksanakan tes urin secara periodik atau berkala, “katanya.

Tahun sebelumnya juga sudah dilaksanakan dan kedepannya akan berkala. Dan ini merupakan kontrol bagi rekan-rekan dewan agar menjadi contoh untuk masyarakat agar dewan clear terhadap narkotika.

“Untuk hasilnya kita lihat nanti maksimalnya dua hari, tapi ini belum lengkap dan kita koordinasi dengan Sekwan nanti, “ujarnya. (dra)