Singkawang, BerkatnewsTV. Penjajakan kerjasama yang ingin dilangsungkan antara Pemerintah Kota Singkawang bersama Pemerintah Kuching Sarawak ternyata tak main-main.
Hal itu dibuktikan dengan hadirnya Pemerintah Kota Singkawang bersama Pemerintah Kabupaten Sambas dan difasilitasi oleh Konsulat Jenderal RI Kuching pada pertemuan resmi dengan Kementerian Perdagangan International Kuching.
“Dalam pertemuan beberapa waktu lalu kita langsung diterima oleh bapak Wakil Ketua Menteri, Datu Amar Haji Awang Tengah Ali Hasan dan menerima kita secara formal,” kata Kepala Disperindagkop dan UKM Singkawang, Muslimin, Senin (4/11).
Dalam pertemuan, katanya, ada beberapa catatan yang diberikan oleh Pemerintah Kuching Sarawak, yang mana pada prinsipnya mereka sangat menyambut baik kerjasama ini.
Kemudian, banyak potensi yang bisa ditangkap untuk dikerjasamakan. Salah satunya yang mengenai aktivitas Damri jurusan Singkawang-Kuching.
Untuk sementara, Terminal ALBN yang sedang dibangun di samping Dinas Perhubungan Singkawang belum selesai, tetapi Pemkot Singkawang sudah menyiapkan tempat atau terminal awalnya di Singkawang Grand Mall.
“Bahkan pihak Singkawang Grand Mall juga sudah setuju, jadi sekarang tinggal bagaimana Pemerintah Sarawak untuk menterjemahkan ini karena pada prinsipnya dari Singkawang sudah siap dalam hal transportasi darat dengan menggunakan Damri langsung ke Kuching (PP),” ujarnya.
Selain kerjasama dalam hal transportasi, Pemkot Singkawang juga akan menjalin kerjasama dalam hal perdagangan. Karena, ada beberapa produk unggulan di Kota Singkawang sangat diterima di Negeri Jiran.
“Diantaranya adalah keripik singkong, keladi, pisang dan sebagainya,” ungkapnya.
Bahkan, kue-kue dan manisan juga sangat diterima di Negeri Jiran. Sedangkan dari sisi peternakan, Pemerintah Sarawak juga menginginkan ada secara regulasi yang dibawa untuk memudahkan ekspor-impor ke Negeri Jiran terutama kambing dan sapi.
“Karena di sana kebutuhan untuk kambing dan sapi ini sangat luar biasa. Menurut informasi, kebutuhan akan kambing di Kuching 1000 ekor per hari. Apabila peluang ini bisa dimanfaatkan, alangkah lebih baik kita bisa mengekspor untuk kebutuhan ini,” jelasnya.
Hanya saja, regulasi terkait dengan ekspor terutama yang menyangkut dengan hewan-hewan dan sebagainya bahwa kewenangannya ada di Pemerintah Pusat dan Provinsi Kalbar.
“Tapi kita berharap kerjasama ini bisa dilakukan secara formal. Karena jalur masuk yang akan dilalui bukan melalui Jagoy Babang atau Serikin melainkan jalur Aruk dan Entikong,” tuturnya.
Dalam hal ekspor-impor ini juga, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan pihak Bea Cukai Sintete, bagaimana untuk mengurus perizinan ekspornya.
“Mereka juga siap mendorong terutama untuk ekspor kita ke Pemerintah Kuching Sarawak dengan harapan para petani maupun peternak di Kota Singkawang bisa mendapatkan hasil yang baik karena pangsa pasarnya ada,” ujarnya.
Karena, selama ini yang masih menjadi permasalahan bagi pelaku usaha UKM dan IKM adalah mengenai pangsa pasar.
“Nah, untuk sekarang pangsa pasarnya sudah ada. Tinggal bagaimana kita lagi membantu mereka agar bisa bekerja dengan baik,” ungkapnya.
Terlebih, setelah pertemuan resmi tersebut langsung ditindaklanjuti oleh salah satu perwakilan dari perusahaan yang ditunjuk oleh Pemerintah Kuching Sarawak ke Singkawang.
“Beliau saya jemput di Aruk dan langsung saya temukan kepada para petani keladi, singkong dan pisang di Singkawang Utara. Jika memang kerjasama ini betul-betul didorong, maka petani kita siap untuk melakukan kerjasama kontrak. Namun untuk mewujudkan itu, kita harus menyiapkan lahan yang cukup luas untuk ketersediaan bahan baku. Sehingga, apabila mereka memerlukannya maka bahan baku sudah siap,” jelasnya.
Tentu dalam hal ini akan ada koordinasi lebih lanjut, karena yang membidangi hal ini adalah Dinas Pertanian dan mudah-mudahan bisa menjadi perhatian bagi Dinas Pertanian Singkawang.
Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Singkawang, Yusnita Fitriadi mengatakan, pada prinsipnya pihaknya sangat mendukung program ini.
“Apalagi dapat meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya peternak dan petani,” katanya.
Hanya saja, untuk ternak merupakan barang hidup, sehingga perlu proses yang akan dibicarakan bersama.
“Untuk menindaklnjutinya antara pengusaha/produsen Singkawang dengan konsumen kita siap memfasilitasinya,” ujarnya.(mzr)