Jarot: Buat Apa Merdeka Kalau Tidak Bersatu

Bupati Sintang Jarot Winarno memukul gendang pertanda perayaan Cap Go Meh resmi ditutup. Foto: Susi

Sintang, BerkatnewsTV. Bupati Sintang Jarot Winarno menyatakan perayaan Cap Go Meh merupakan hari terakhir perayaan Imlek.

Jarot pun bangga dengan persatuan dan kesatuan masyarakat dalam menjalin persaudaraan di kota Senentang ini.

“Kita akui bahwa perbedaan, keragaman itu sesuatu yang indah dan itu bukanlah masalah apabila kita saling menghargai, saling menghormati dan memperkuat persatuan kesatuan kita, ini modal sosial kita untuk membangun. Buat apa merdeka kalau tidak bersatu,” kata Jarot.

Ini harus juga disadari lanjut Jarot pemerintah telah memberikan kebebasan seluasnya kepada masyarakat untuk merayakan hari besar keagamannya, hari besar budayanya dengan dicabutnya Inpres nomor 167 dan tidak dikeluarkannya Inpres Tahun 2000 mengenai kebebasan ini, dan ini diberlakukan kepada semua komponen bangsa yang ada di Indonesia ini karena masyarakat Tionghua juga saudara sesama.

“Karena sejak Indonesia lahir dan sebelum merdeka kita sama-sama memperjuangkan dan mengisi kemerdekaan. Jadi semua komponen bangsa punya andil yang sama untuk menjaga dan mengisi kemerdekaan,” pungkasnya.

Ketua Panitia Perayaan Cap Go Meh 2570 Imlek /2019 M, Appin mengatakan, tahun 2019 ini temanya adalah Keberagaman Merajut Persatuan dan Persaudaraan.

Acara disuguhi hiburan dan kembang api serta ditandai penyerahan simbolis bantuan 1 persil tanah seluas 739 M2 dan dana Rp100 juta dari Pemkab Sintang kepada MABT Sintang.(sus)