loading=

Anak Kalbar Diimunisasi Polio Masih 60 Persen

Pj Gubernur Kalbar Harrison meneteskan vaksin imunisasi polio kepada salah satu anak di Pontianak saat pencanangan PIN, Selasa (23/7). Saat ini capaian anak - anak Kalbar yang telah mendapat imunisasi polio saat ini masih 60 persen
Pj Gubernur Kalbar Harrison meneteskan vaksin imunisasi polio kepada salah satu anak di Pontianak saat pencanangan PIN, Selasa (23/7). Saat ini capaian anak - anak Kalbar yang telah mendapat imunisasi polio masih 60 persen. Foto: egi

Pontianak, BerkatnewsTV. Pj Gubernur Kalbar Harisson mengatakan capaian anak – anak Kalbar yang telah mendapat imunisasi polio saat ini masih 60 persen.

Ia menekankan supaya anak-anak harus mendapatkan imunisasi polio dalam rangka melindungi mereka tidak tertular polio yang bisa menyebabkan mereka menjadi lumpuh. 

“Penting kita lakukan karena sanitasi kurang begitu baik. Polio ini ditularkan melalui mulut dan kotoran manusia. Yang mana sanitasi yang tidak layak menjadi penyebab mudahnya tertular penyakit polio,” katanya saat pencanangan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio di Aula Kantor Camat Pontianak Barat, Selasa 923/7) bertepatan dengan Hari Anak Nasional.

Misalnya, lanjut dia, sanitasi kantin sekolah, juga harus dijaga karena penularan polio berasal dari makanan, virus atau kuman keluar dari air liur dari pembawa penyakit polio.

Baca Juga:

Pihaknya menargetkan 95 persen pelaksanaan imunisasi polio di Kalbar. Untuk mencapai hasil yang maksimal, ia meminta seluruh stakeholder dikerahkan.

“Saya harapkan semua balita dan anak-anak Kalbar harus dibawa ke tempat-tempat pelayanan imunisasi polio,” harapnya.

“Jangan sampai anak-anak kita ini ada yang menderita lumpuh dan memerlukan bantuan orang lain untuk melakukan aktifitasnya atau memerlukan bantuan peralatan untuk dia melakukan aktifitasnya, padahal kita sedang menyiapkan generasi kita ini menuju Indonesia Emas 2045. Anak-anak kita di 2045 dan sudah di mulai di Tahun 2030 nanti benar-benar anak-anak yang sehat, cerdas, unggul dan berakhlak mulia. Itu kalau kita memang bertekad mau melompat dari negara berkembang menjadi negara Maju,” pungkasnya.(ebm)