Ketua PKK yang Pertama Divaksin, Rosalina: Emak-emak Jangan Takut

Ketua TP PKK Kubu Raya Rosalina Muda bersama Bupati Kubu Raya usai menjalani suntik vaksin covid-19 Sinovac saat pencanangan Kamis (14/1) lalu
Ketua TP PKK Kubu Raya Rosalina Muda bersama Bupati Kubu Raya usai menjalani suntik vaksin covid-19 Sinovac saat pencanangan Kamis (14/1) lalu. Foto: Robby

Kubu Raya, BerkatnewsTV. Pencanangan vaksinasi covid-19 di Kalbar serentak dimulai pada Kamis (14/1) lalu. Sejumlah kepala daerah, Forkopim, tokoh agama, tokoh adat dan tokoh masyarakat serta kepala desa menjadi orang pertama yang bersedia disuntik vaksin.

Bahkan, diantaranya juga dari kaum perempuan yang bersedia disuntik vaksin. Salah satu diantaranya Rosalina Muda, istri dari Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan.

Tampaknya Rosalina merupakan Ketua TP PKK di Kalbar yang pertama disuntik vaksin covid-19 sinovac. Seminggu setelah divaksin ia mengaku tidak merasakan efek samping negatif.

“Alhamdullilah saya masih sehat. Hanya memang setelah vaksin terasa pegal-pegal dilengan. Tapi sampai di rumah sudah hilang, sore sudah tidak terasa. Kalau yang kita dengar habis diimunisasi katanya demam, tapi ini tidak ada,” tuturnya.

Baca Juga:

Ia beranggapan suntik vaksin kuman yang dilemahkan. Sehingga Rosalina pun mengonsumsi buah-buahan. Namun ia merasakan ngantuk.

“Tapi setelah itu badan tetap fit. Buktinya hari Sabtu saya ikut bapak hadir acara MTQ,” ucapnya.

Dengan testimoninya itu, Rosalina mengajak kaum perempuan dan emak-emak tidak takut dan khawatir untuk disuntik vaksin covid-19.

“Saya maklum banyak emak-emak yang takut dan khawatir tapi melihat pengalaman saya disuntik insyaallah aman. Apalagi, MUI dan Balai POM telah mengeluarkan edaran vaksin ini halal dan aman,” jelasnya.

Ia dan kader PKK akan turun lapangan memberikan sosialisasi dan pemahaman kepada kader-kader PKK tingkat kecamatan hingga desa tentang vaksinasi ini.

Diakui Rosalina semula dirinya takut dan ragu apalagi di grup whatsappnya banyak mendapatkan kabar berita yang negatif tentang vaksin.

“Saya dan bapak sering kali mencari informasi-informasi berita yang benar. Sehingga saya akhirnya yakin vaksin ini bermanfaat. Jadi tidak intervensi, saya memang iklas divaksin,” tuturnya.(rob)