Ketapang, BerkatnewsTV. Sebanyak 42 desa di Kabupaten Ketapang hingga saat ini belum teraliri aliran listrik. Akibatnya, berbagai program pemerintah terhambat.
Bupati Ketapang Alexander Wilyo, mengungkapkan kendala ini menjadi penghambat untuk mewujudkan pelayanan pemerintah digitalisasi atau e-Govermant di setiap daerahnya.
“Kami di kabupaten sudah mulai, e-planning, e-paenting, surat menyurat dan sebagainya. Mengarah ke elektronik Goverment, namun memang di Ketapang ini belum semua desa teraliri listrik. Masih ada 42 desa. Desa ini juga belum ada internet atau blank spot,” jelasnya di Ketapang, Jumat (23/5).
Baca Juga:
- PLN IP UBP Sanggau Pastikan Pasokan Listrik Aman Saat Idulfitri
- Hemat Anggaran, Acara Seremoni Dilarang di Hotel Hingga Listrik Diirit
Namun, kendala seperti itu, tambah Alexander Wilyo tidak menyurutkan semangatnya untuk membangun pelayanan digitalisasi.
“Logikanya bagaimana kita mau mewujudkan digitalisasi kalau masih ada desa yang tidak dapat mengakses Internet,” ujarnya.
Ia berharap pemerintah pusat dan BUMN dapat melihat kekurangan ini, untuk memberikan dorongan dalam membangun Ketapang berbasis digitalisasi.
“Kalau pemerintah daerah kan tidak ada kewenangan untuk membangun infrastruktur listrik maupun jaringan telekomunikasi,” timpalnya. (dian)