Pontianak, BerkatnewsTV. Pemkot Pontianak mengambil langkah-langkah strategis untuk mengantisipasi kenaikan harga pangan menjelang Imlek.
Terlebih, setelah Imlek dan Cap Go Meh memasuki bulan suci Ramadhan dan Idulfitri.
“Ini semua berturut-turut. Dimana jarak antar event ini kurang lebih sebulanan saja. Sehingga harus benar-benar disiapkan oleh kita semua,” jelas Pj Wali kota Pontianak, Edi Suryanto usai memimpin High Level Meeting Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Pontianak, Kamis (9/1).
Apalagi data dari BPS Kota Pontianak memuat beberapa harga komoditas barang kebutuhan pangan yang cenderung mengalami kenaikan jelang Imlek seperti cabai rawit merah, daging ayam, dan telur ayam.
Menurut Edi itu terjadi karena Kota Pontianak bukan kota produsen barang-barang tersebut. Sehingga perlu adanya peningkatan dan pengawasan kerja sama dan distribusi komoditas tersebut. Agar meminimalisir kelangkaan stok di lapangan.
Baca Juga:
“Sudah ada evaluasi kerja sama antar daerah. Karena kita sadari Kota Pontianak bukan produsen seperti daging dan telur ayam, jadi kita meningkatkan kerja sama antar daerah. Kedua adalah menjamin suplai termasuk distribusi. Kita meminta bantuan TNI dan Polri untuk memberikan keamanan dan kelancaran distribusi. Kita mencoba agar distribusi barang kebutuhan bisa disalurkan dengan baik, sehingga harga barang-barang di Kota Pontianak bisa terkendali. Ketiga adalah tetap melakukan pemantauan, jangan sampai kita lengah dengan adanya kelangkaan komoditas tertentu,” tegasnya.
Untuk menjaga daya beli masyarakat, Edi mengaku pihaknya akan melakukan berbagai upaya lewat dinas terkait, seperti percepatan belanja pemerintah serta memastikan tidak ada penambahan Angka Pengangguran Terbuka.
Untuk itu, di tahun ini banyak program pelatihan, peningkatan kompetensi, dan sejenisnya yang akan dilaksanakan.
Sehingga angka pengangguran dapat berkurang. Selain itu, pihaknya berupaya bekerja sama dengan berbagai pihak terkait untuk mengadakan program Bantuan Pangan, Operasi Pasar Murah, dan sebagainya sehingga kemiskinan dapat berkurang.
“Kita mengupayakan di satu sisi penghasilan masyarakat dapat bertambah, dan di sisi lainnya harga barang-barang kita coba jaga,” tuturnya.
Edi apresiasi di tahun 2024, inflasi Pontianak terkendali dengan angka year-on-year (tahun ke tahun) sebesar 1,58 persen.
Angka ini turun 0,51 persen dari tahun sebelumnya, di mana angka inflasi year-on-year Kota Pontianak pada tahun 2023 mencapai 2,09 persen.(ebm)