Kubu Raya, BerkatnewsTV. Cabang Karya Tulis Ilmiah (KTI) Al-Quran untuk pertama kalinya diperlombakan di ajang MTQ IX tingkat Kabupaten Kubu Raya.
Terdiri dari enam peserta empat orang putra dan dua orang putri produk KTI ini mengusung dua tema diantaranya Islam budaya lokal dan modarasi beragama.
Ketua Majelis Hakim Bidang Fahmil, Fitaubah dan KTI, Ahmad Latif menyebut para peserta berasal dari Kecamatan Sui Raya, Sui Ambang, Rasau Jaya, dan Batu Ampar.
“Dalam menyelesaikan satu buah KTI mereka diberikan kebebasan membawa literasi, tidak disediakan internet, tidak membawa flasdisk dan hanya diberikan waktu selama delapan jam,” terangnya ditemui Selasa (20/6).
Selama perlombaan kata ia, para peserta mengkaji landasan-landasan agama, sesuai dengan tema yang ditentukan. Para finalis juga nantinya akan diberikan sesi untuk mempresentasikan Karya Tulis Ilmiah Al-Quran yang dibuat.
Baca Juga:
- MTQ IX Kubu Raya Diikuti 317 Peserta
- MTQ Kubu Raya Dimulai, Dewan Hakim Diminta Seleksi Qori Qoriah Berkualitas
“Minimal delapan lembar maksimal 15 lembar sebagaimana KTI pada umumnya. Para peserta juga sebagian mahasiswa bahkan ada yang sudah sarjana,” jelasnya.
Perlombaan KTI katanya telah lama diperlombakan MTQ ditingkat nasional, pada tahun 2012 lalu di MTQ Ambon semetara Kalimantan Barat mengutus kandidatnya namun bukan bagian dari seleksi MTQ tingkat Provinsi Kalbar.
“Seleksinya pada waktu itu Institut Agama Islam Negeri (IAIN) ditingkat terbatas. Makanya Kubu Raya mengadakan untuk berkompetensi lagi ditingkat provinsi. Sehingga diharapkan seluruh cabang ada utusan untuk ke tingkat nasional membawa nama Kalbar,” ungkapnya.
Berdasarkan data LPTQ Kubu Raya ada delapan cabang yang diperlombakan diantaranya seni baca Al-Quran, diantaranya tartil dan tilawah.
Kemudiaan qiraat Al-Quran, terdiri dari mujawwad dan murattal.
Ada cabang hafalan Al-Quran, Fahm Al-Quran, Khitabah Al-Quran, eni kaligrafi Al-Quran yang terdiri naskah, hiasan mushaf, dekorasi, kontemporer dan terakhir cabang karya tulis ilmiah Al-Quran.(dian)