Sanggau, BerkatnewsTV. Bupati Sanggau Paolus Hadi meminta anggota Tim Gugus Tugas Kabupaten Layak Anak (KLA) memperkuat data.
“Sebagai Bupati, saya bertanggung jawab untuk melaksanakan rapat ini dan tentunya dengan kehadiran seluruh anggota tim gugus tugas ini kita punya peta jalan untuk menilai kita ini dalam posisi dimana kita mengurus anak-anak kita. Sehingga layaklah kita disebut Kabupaten Layak Anak,” ujarnya disela memimpin rapat evaluasi tim gugus tugas yang digelar di aula BAPPEDA, Selasa (23/3).
Dikatakan Bupati, saat ini Kabupaten Sanggau berada pada posisi Pratama.
“Nilai kita di atas 500, tetapi masih dibawah 600. Nah, untuk itulah saya menggenjot dan melihat lagi apa-apa saja yang belum kita buat. Disini Ada lima klaster yang dinilai dan klaster-klaster ini sangat menentukan, salah satunya yang saya lihat justru ini berkaitan betul dengan target kerja Bupati,” ungkapnya.
Bupati menyebut bahwa Ia harus memastikan orang Sanggau ini pendidikannya layak dan itu masih anak-anak. Oleh karenanya, Ia berharap agar tim gugus tugas memperkuat dengan data.
“Termasuk ketika kita berbicara stunting juga anak-anak, berbicara soal perlindungan hukum juga anak-anak dan juga tentu yang menjadi lebih menarik ketika evaluasi ini adalah kita sebenarnya banyak melakukan banyak hal, tetapi data kita kadang-kadang lemah. Sehingga tidak bisa kita memasukan data tersebut dan ini selaras juga dengan pesan Bapak Gubernur bahwa data itu penting dan saya sudah ingatkan itu kepada mereka (tim gugus tugas KLA Kabupaten Sanggau),” pungkasnya.
Baca Juga:
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial P3AKB Sanggau Aloysius Yanto menyampaikan evaluasi yang dilakukan tim gugus tugas KLA hari ini bertujuan untuk mengoptimalkan capaian evaluasi KLA tahun 2021.
“Perlu saya sampaikan bahwa posisi Kabupaten Sanggau saat ini sejak tahun 2019 Kabupaten Sanggau berada di peringkat Pratama dengan nilai antara 500-600 untuk KLA. Jadi, ada beberapa tingkat lagi yang harus kita perjuangkan untuk mencapai KLA yaitu Madya dengan nilai 600-700, Nindya skornya 700-800, Utama itu skornya 800-900 ,” ujarnya.
Yanto menambahkan, proses evaluasi KLA 2021 dimulai sejak tanggal 15 Maret 2021 hingga 02 April 2021.
“Tanggal 15 itu kita baru mendapatkan user name untuk mengakses atau membuka website karena evaluasi menggunakan metode berbasis Website,” terangnya.
Ada lima kluster yang harus dijawab, pertama kluster hak sipil dan kebebasan. Kluster kedua, lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif. Kluster ketiga, kesehatan dasar dan kesejahteraan. Kluster keempat, pendidikan, pemanfaatan waktu luang dan kegiatan budaya. Dan kluster kelima adalah perlindungan khusus anak.
“Sampai hari ke enam sejak evaluasi ini dimulai tanggal 15 Maret kemarin, penginputan data yang sudah berjalan baru mengumpulkan skor 417. Mudah-mudahan nanti skor kita terus bertambah sehingga seiring berjalannya penginputan data,” harap Yanto. (pek)