Puluhan Siswa Sekolah Dasar Lukai Tangannya Dengan Silet

Salah satu anak SD yang menyilet tangannya sendiri. Foto: Pek

Sanggau, BerkatnewsTV. Puluhan siswa sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Tayan Hulu melakukan aksi nekad dengan melukai bagian tangannya menggunakan silet belum lama ini.

Diduga, aksi para siswa di sekolah tersebut dipicu tontonan aksi kekerasan di youtube. Pihak sekolah saat ditemui wartawan tidak ada satupun yang berani memberikan komentar terkait peristiwa tersebut.

“Kami tidak berani memberikan komentar. Nanti nunggu Kepala Sekolah saja, kebetulan lagi di luar,” kata salah seorang guru yang enggan menyebutkan namanya dan meminta berita ini tidak dibesar-besarkan.

“Sudah selesai. Sudah ada kesepakatan antar pihak sekolah dengan orang tua. Pihak Kepolisian juga hadir,” kilah pihak sekolah lagi.

Dina Mariana, salah seorang orang tua murid yang anaknya ikut melukai dirinya sendiri mengaku tidak mengetahui secara pasti apa yang menyebabkan anaknya mau melakukan hal seperti itu.

“Aku tanya kepada anak, mengapa melakukan seperti itu, dia (anak) bilang entah, tidak mau terus terang. Aku tanya lagi nong tahu dari siapa, katanya anak-anak kelas VI. Kita tanya-tanya tidak mau bercerita lagi,” kata Dina ditemui wartawan di kediamannya, Jumat (14/2).

Ia menyebut, di tangan anaknya terdapat bekas luka dua hingga tiga goresan.

“Disilet sendiri, dua atau tiga goresan. Memang saya dapat informasi banyak anak mau melakukan itu karena tidak mau dibilang cemen, bencong dan sebagainya. Kalau kita tidak seperti itu dibilang cemen, bencong,” ujar Dina.

Menurut dia, pihak sekolah telah mengundang orang tua siswa terkait persoalan tersebut.

“Kemarin (13 Februari 2020), saya diundang ke sekolah untuk membahas masalah tersebut. Setahu saya, 26 orang tua yang hadir. Hadir juga dari kepolisian dan Pol PP,” ungkap Dina.

Dalam pertemuan tersebut, lanjut dia, pihak sekolah meminta supaya para orang tua lebih mengawasi anaknya karena waktu anak-anak lebih banyak di rumah.

“Guru minta supaya orang tua lebih waspada dengan anaknya. Karena banyak orang tua komplain kalau si anak dicubit dan sebagainya, orang tua tidak setuju (anak dicubit dan sebagainya),” imbuhnya lagi.(pek)