Pontianak, BerkatnewsTV. Badan Restorasi Gambut (BRG) dan Pemda Kalbar terus melakukan upaya aktif restorasi gambut melalui pembasahan kembali, revegetasi, revitalisasi sosial ekonomi masyarakat dan program desa peduli gambut.
“Jadi total target restorasi gambut yang ada di Kalbar ini 115 ribu Ha. Dari jumlah itu ada yang sebagian berada di kawasan konservasi dan ada yang berada di areal penggunaan lain yang tidak memiliki izin baik itu yang berada di kawasan hutan maupun di lahan produksi yang tidak berizin. Serta sebagian lagi ada di area konsesi kehutanan atau konsesi perkebunan,” ujar Myrna A. Safitri selaku Deputi Bidang Edukasi, Sosialisasi, Partisipasi dan Kemitraan BRG dalam diskusi media di sebuah kafe di Pontianak, Rabu (20/3).
Myrna mengungkapkan, dari capaian yang dilakukan oleh BRG pada tahun 2016 sampai 2018 bersama mitra lain dicapai luas 45 ribu Ha yang direstorasi diluar kawasan konsesi.
“77 persen dari area target restorasi gambut yang ada di luar konsesi itu sudah dilakukan upaya untuk memulai restorasi gambut. Dari situ memang kelihatan ada penurunan hotspot yang cukup signifikan. Ini adalah upaya bersama baik dari BRG, Pemda, DLH, BPBD, LSM dan lain-lain,” jelasnya.
Myrna menjelaskan untuk lahan yang berada di area konsesi akan dilakukan supervisi atau pemberian asistensi teknis kepada perusahaan agar mereka mampu melaksanakan kegiatan restorasi hidrologinya dengan baik.
“Uji coba instrumen untuk supervisi telah dilakukan Oktober 2018 pada salah satu perusahaan kemudian supervisinya akan dilakukan di bulan April,” jelasnya.
Myrna juga menyatakan bahwa pembasahan ekosistem gambut merupakan upaya awal pencegahan karhutla di Kalbar.
“Kita harus tetap waspada karena kebakaran masih berpotensi terjadi. Kerusakan gambut yang sangat parah memerlukan waktu panjang untuk pemulihan karena gambut belum sepenuhnya kembali pada kondisi semula,” pungkasnya. (iki)