Larang Beli Produk Impor, APBN dan APBD Untuk Produk Dalam Negeri

Wakil Gubernur Kalbar saat menghadiri pengarahan dari Presiden RI Joko Widodo tentang Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia
Wakil Gubernur Kalbar saat menghadiri pengarahan dari Presiden RI Joko Widodo tentang Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia

Jakarta, BerkatnewsTV. Presiden RI Joko Widodo menekankan pentingnya memacu pertumbuhan ekonomi dengan tidak menggunakan APBN, APBD dan anggaran BUMN untuk membeli barang impor.

“Ini uang rakyat, APBN, APBD, di BUMN, ini uang rakyat. Jangan kita belikan barang-barang impor. Keliru besar sekali kita kalau melakukan itu,” ungkap Presiden dalam pengarahannya kepada seluruh kepala daerah se Indonesia tentang Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia, Rabu (25/5).

Presiden secara tegas menginstruksikan jajarannya untuk menggunakan produk-produk dalam negeri dan tidak membeli barang-barang impor.

Jokowi mendorong agar produk-produk lokal dapat segera masuk pada katalog elektronik lokal yang diluncurkan oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).

“Yang punya e-Katalog Lokal baru 46 pemda dari 514 kabupaten kota dan 34 provinsi. Baru 46 pemda, padahal untuk membangun e-Katalog Lokal ini syaratnya sudah nggak kayak dulu. Dulu memang rumit sekarang sangat simpel,” tutur Kepala Negara.

Baca Juga:

Selain itu, Kepala Negara mendorong peningkatan kualitas dari produk-produk dalam negeri agar segera masuk ke dalam e-Katalog Lokal dan diharapkan dapat menggerakkan perekonomian di daerah.

“Nanti makin banyak produk-produk lokal, produk-produk unggulan daerah itu semuanya masuk ke e-Katalog. Dan itu akan memacu ekonomi daerah dan itu saya pastikan membuka lapangan kerja yang banyak di daerah tanpa kita sadari,” ucap Kepala Negara.

Lebih lanjut, Presiden menekankan jajarannya untuk dapat merealisasikan komitmen pembelian dan pemanfaatan produk dalam negeri tersebut.

“Komitmennya berapa? Mana yang sudah realisasi? Inilah yang namanya aplikasi platform yang ingin kita bangun, agar sekali lagi jangan sampai uang rakyat itu dibelikan produk-produk impor,” tegasnya.