Sintang, BerkatnewsTV. Pemkab Sintang mendukung penuh rencana Kementerian PUPR untuk memasang geobag dan geotube guna mengatasi banjir di Sintang.
“Kami Pemkab Sintang menyambut baik geobag ini dengan beberapa catatan seperti melakukan kembali sosialisasi berbagai stakeholder termasuk tokoh-tokoh masyarakat. Karena pemasangan geobag ini akan memakan separuh badan jalan. Lebar geobag ini 1,8 meter dan akan diletakan di badan jalan,” terang Sekda Sintang Yosepha Hasnah.
Sosialisasi pun mulai berjalan pada Kamis (25/11) oleh PT. Wijaya Karya (WIKA) selaku pelaksana kerja yang ditunjuk Kementerian PUPR.
Pemasangan geobag tahap pertama dimulai di pinggiran Sungai Melawi sepanjang 4 KM oleh PT. Wijaya Karya (WIKA) berdasarkan Surat Perintah Kerja Sementara tanggal 23 November 2021.
“Sosialisasi ini dilaksanakan oleh Balai Wilayah Sungai Kalimantan I yang wilayah kerjanya ada di Kalimantan Barat. Yang hadir saat sosialisasi ini adalah OPD Teknis, Camat, Lurah, Kepala Desa sampai Ketua RT. Ini kegiatan yang baru, belum pernah ada di tempat kita,” terang Sekda Sintang Yosepha Hasnah.
“Karena ini kegiatan baru, maka nama-nama barangnya juga baru seperti geobag. Mungkin bahasa kita disini tanggul. Harapan kami, air tidak terlalu banyak masuk ke dalam Kota Sintang saat banjir nanti. Pasti ada yang masuk air nanti, tetapi lebih sedikitlah,” harapnya.
Baca Juga:
- Kementerian PUPR Buat Geobag Atasi Banjir Sintang
- Perkebunan dan Pertambangan Penyebab Sungai di Sintang Rusak Parah
Nanti akan akan dipasang 2 tumpukan dengan ketinggian 3 meter. Tetapi di beberapa wilayah tidak sama tergantung tinggi banjir yang terjadi.
Maka menurutnya hal ini perlu disosialisasikan kepada masyarakat. Karena daerah sungai inikan menjadi salah satu lokasi untuk mencari penghasilan oleh beberapa warga kita.
“Banyak masyarakat yang memanfaatkan sungai ini. Misalnya apakah perlu dikasi tangga untuk mereka turun naik ke sungai. Kami juga minta pendampingan jika terjadi banjir besar lagi. Saat banjir besar, kami harap tim dari Balai Wilayah Sungai Kalimantan I bisa hadir disini supaya kalau ada apa-apa dengan geobag yang dipasang ini, bisa langsung mengatasinya bersama-sama Pemkab Sintang,” Pinta Yosepha.
Terhadap jalan yang setengahnya digunakan untuk meletakan geobag atau tanggul ini, Yosepha menilai tentu akan mengurangi lebar jalan, yang tentu akan memberikan dampak bagi aktivitas masyarakat. Jalannya yang lebar menjadi sempit dan di beberapa lokasi mobil tidak bisa lewat, tetapi motor masih bisa lewat.
Pemasangan ini tidak mungkin ditolak, karena akan segera dimulai dan ini solusi jangka pendek untuk mengantisipasi ramalam BMKG yang menyebutkan tingginya potensi hujan di wilayah kita hingga Februari 2022 mendatang.
“Harapan kita, kalau terjadi curah hujan tinggi, tidak terjadi lagi banjir besar seperti kemarin,” harapnya.
Solusi jangka menengahnya adalah normalisasi sungai, pembangunan waduk, dan mengeruk danau-danau untuk menampung air.
Dan solusi jangka panjangnya adalah mendorong warga yang tinggal di bantaran sungai untuk membangun rumah panggung, kalau tidak mau pindah.
“Harapan kami juga, kalau nanti sudah dipasang geobagnya, lakukan edukasi kepada masyarakat. Misalnya kalau rusak harus bagaimana. Siapkan juga pompa, sehingga kalau air banjir masuk ke dalam agar siapkan pompa,”imbuhnya.(sus)