Ketapang, BerkatnewsTV. Penampilan Opera Perang Kedang di Tumbang Titi mengawali dimulainya Napak Tilas yang akan berlangsung mulai 21-28 Oktober 2023 di Ketapang.
Perang Kedang merupakan sejarah perjuangan para pahlawan daerah untuk menentang kebijakan Belanda pada saat itu yaitu belasting (Belanda) atau pajak.
“Napak Tilas ini merupakan refleksi atas semangat para leluhur kita terdahulu yang rela berjuang demi membela harkat dan martabat bangsa Indonesia, para pejuang telah berikrar dengan tegas bahwa lebih baik mati daripada dijajah,” terang Kepala Kejaksaan Tinggi Kalbar Muhammad Yusuf saat membuka secara resmi rangkaian Napak Tilas pada Sabtu (21/10) malam.
Yusuf berharap semangat para pejuang Perang Kedang Tumbang Titi 1914, Uti Usman, Panglima Tentemak dan Kenduruhan Bajir harus menjadi motivasi bagi seluruh masyarakat Kabupaten Ketapang.
“Selain sebagai refleksi sejarah perjuangan, saya berharap acara ini juga menjadi wahana untuk memelihara dan melestarikan budaya serta kearifan lokal agar terus lestari, pengembangan pariwisata, UMKM dan ekonomi kreatif di Kabupaten Ketapang,” ujarnya.
Baca Juga:
- Napak Tilas, Kilas Balik Perang Kedang Warga Tumbang Titi
- Tugu Juang Mengenang Perang Kedang Tumbang Titi
Selain opera perang kedang, pembukaan napak tilas juga menampilkan drama musikal penyambutan 9 etnis yaitu Tari Dayak Ajat Temuai Datai, Tari Selamat Datang Melayu, Tari Yangge Tionghoa, Tari Muang Sangkal Madura, Tari Sungguh Rawuh Jawa, Tari Tor Tor Batak, Tari Padduppa Bugis, Tari Panarimaan Pasundan dan Tari Hedung Flores.
Bupati Ketapang Martin Rantan mengajak semangat perjuangan Perang Kedang Tumbang Titi 1914 ini menjadikan momen persatuan, secara bersama-sama membangun dan mengisi pembangunan di Kabupaten Ketapang, lebih maju dan sejahtera.
“Kita akan mengenang dan menghormati jasa-jasa para pahlawan dan tokoh-tokoh penting yang telah berjuang pada era pra-kemerdekaan tahun 1914,” tutupnya.
Rangkaian Napak Tilas juga dilakukan penandatanganan perubahan nama Pentas Seni Pendopo dengan nama Balai Sungai Kedang, Penandatanganan Prasasti Jembatan Tanjungpura Baru dan Penapakan Kaki sebagai tanda jejak prasasti Napak Tilas.(naf)