Kubu Raya, BerkatnewsTV. Santri Pondok Pesantren Al-Furqan dilatih mengolah lahan gambut oleh Badan Restorasi Gambut (BRG) dan Lembaga Pengurus Pusat Nahdlatul Ulama (LPPNU).
Pelatihan yang digelar sejak Selasa (15/12) hingga Kamis (17/12) itu mengedukasi santri bagaimana cara mengolah lahan tanpa harus membakar.
Pimpinan Pondok Pondok Pesantren Al-Furqan, Gus Afif Al-Fariq apresiasi pelatihan tersebut.
“Saya ucapkan terimakasih kepada BRG dan LPPNU pusat yang hadir secara langsung untuk memberikan pelatihan kepada santri dan masyarakat karena tentu hal ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat setempat Desa Bengkarek Kubu Raya khususnya,” ucapnya.
Ia berharap, pelatihan ini meningkatkan kesadaran masyarakat untuk tidak sembarang membakar lahan.
“Melalui kegiatan ini berharap masyarakat bisa sadar, selain soal polusi udara, adalah juga untuk kesuburan lahan itu sendiri, ini pengaetahuan baru yang bermanfaat dan harus diamalkan,” harap.
Dalam kegiatan tersebut turut hadir, pengurus LPPNU pusat, pengurus PWNU Prov Kabar, Dai Peduli Gambut Prov Kalbar, Perangkat Desa Bengkarek, Pimpinan Pondok Al-Furqan, Dewan Guru Al-Furqan, Santri AL-Furqan, Masyarakat dan kelompok Masyarakat serta Kader Sekolah Lapang Kubu Raya.
Perwakilan LPPNU Pusat, Al-Amin Nasution menilai penting pelatihan mengolah lahan tanpa bakar.
“Karena nanti kalian akan diajari bagaimana cara memanfaatkan lahan gambut, yang langsung dipraktikan di lapangan, makanya penting bagi seluruh peserta untuk bisa ikut sampai akhir. Agar ilmu yang diperoleh bisa bermanfaat baik untuk adik-adik dan warga sekitar,” ujarnya.
Baca Juga:
- Layanan Listrik Lewat PLN Mobile Termasuk Keluhan
- Kafilah KKR Hantarkan Kalbar Tembus Sepuluh Besar Nasional
Ia juga berharap LPNU Kalbar bisa bersinergi dalam mengawal kegiatan ini hingga nanti.
“Berharap LPNU Kalbar bisa bersinergi bukan hanya hari ini, tapi juga nanti. Selanjutnya, semoga acara ini bermanfaat serta sekolah lapang ini bisa memberikan manfaat yang besar untuk masyarakat di Desa Bengkarek Kubu Raya khususnya,” harapnya dalam sambutannya.
Selanjutnya, peserta yang ikut partisipasi dalam kegiatan pelatihan ini merupakan santri dan warga sekitar di Desa Bengkarek.
Deputi Bidang Edukasi Sosialisasi Partisipasi dan Kemitraan BRG diwakili Kepala Kelompok Kerja Edukasi dan Sosialisasi BRG Swignya Utama menyampaikan untuk tahun ini BRG membuat 2 program.
“Dengan rangkaian kegiatan yang pertama, ada sosialisasi dan kemudian secara praktek. Selain dari pada itu, kami juga memberikan bantuan alat untuk pertanian yang bisa digunakan untuk pesantren,” ungkapnya.
Para peserta juga dilatih membuat pupuk organik sehingga kedepan pesantren selain didalam bertani secara organik juga bisa memproduksinya.
“Kedepan, selain pesantren menjadi pusat pembeajaran ilmu agama Islam dan lain sebagainya, juga menjadi tempat pembelajaran di dalam bertani,” pungkasnya.(rls/tmB)