Bocah SD di Sintang Ditemukan tak Bernyawa di Sui Kapuas

Tim SAR Gabungan saat akan melakukan evakuasi korban ketika mendapat laporan adanya temuan di perairan Sui Kapuas. Foto: Susi

Sintang, BerkatnewsTV. Bocah 9 tahun GL ditemukan di perairan Sui Kapuas Kecamatan Tempunak dengan kondisi tak bernyawa pada Jumat (19/4).

GL dikabarkan hilang di perairan Sui Melawi tepatnya di wilayah Desa Baning Pantai Kecamatan Sintang Kota pada Rabu (17/4) lalu.

On Scene Coordonator (OSC) Pos SAR Sintang, Handoko mengatakan jenazah korban pertama kali ditemukan di lokasi Dangkan 2 Lempah jalur Sungai Kapuas wilayah Kecamatan Tempunak sekira pukul 14.45 WIB oleh seorang nelayan.

“Mendapat laporan itu, kita langsung menuju TKP,” ujarnya, Sabtu (19/4).

Handoko menceritakan bahwa untuk memastikan korban yang dicari oleh tim gabungan, pihaknya mengirimkan foto ke ibu korban.

“Setelah melihat foto itu, ibu korban meyakini bahwa itu anaknya yang hilang tenggelam,” jelasnya.

Pihaknya sambung Handoko langsung menghubungi tim gabungan yang terdiri dari SAR, Tagana, Damkar, TNI, Polri dan masyarakat untuk melakukan evakuasi.

“Evakuasi kita lakukan 30 menit. Permintaan dari pihak keluarga, bahwa korban langsung dibawa ke rumahnya,” jelasnya.

Sebelumnya, kata Handoko tim gabungan sudah membagi lokasi-lokasi yang akan di sisir sejak hilangnya korban pada Rabu (17/4). Bahkan tempat ditemukannya korban juga telah di sisir. Hanya saja saat itu memang belum ditemukan.

Sementara itu, kronologis hilangnya bocah 9 tahun tersebut diceritakan oleh Awang, Warga Desa Baning Pantai. Dikatakannya bahwa pada saat itu sekira pukul 15.30, korban dan dua orang temannya sedang bermain sampan yang masih terikat (tertambat).

“Saat mereka main, dioleng-olengkannya sampan itu, akhirnya terjatuh korban ke sungai,” jelasnya.

Memang dikatakannya, bahwa korban tidak pandai berenang, hanya saja salah satu temannya bermain di sampan itu pandai berenang, dan coba untuk menolong korban.

“Namun kondisi saat itu air memang besar, begitu juga arus juga deras, sehingga temannya tak bisa menolongnya,” kata dia.

Dijelaskannya, saat itu dirinya hendak turun untuk mandi ke sungai, namun dua temannya itu minta tolong bahwa temannya tenggelam.

“Saya langsung loncat ke sungai untuk mencarinya, menyelam di sekitar lokasi. Namun tidak saya temukan,” jelasnya.

Awang mengatakan, setelah beberapa waktu melakukan pencarian sendirian, tak lama berselang rombongan warga sekitar juga membantu mencari, namun juga tidak ditemukan.

“Hingga pada sore harinya sekira pukul 17.00 WIB, datanglah tim SAR dan lainnya membantu pencarian korban,” katanya.

Awang mengakui, bahwa memang sering anak-anak kecil main di bantaran sungai tersebut, baik untuk mandi, memancing dan lainnya.

“Terkadang kalau saya melihat, saya suruh mereka berhenti, agar pulang. Karena mereka masih anak-anak,” pungkasnya. (sus)