loading=

Mentan Targetkan Kalbar Lumbung Pangan Ekspor ke Malaysia

Mentan Targetkan Kalbar Lumbung Pangan Ekspor ke Malaysia
Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman bersama Pj Gubernur Kalbar Harisson dan Forkompinda Kalbar serta Forkompinda Sambas saat melakukan penanaman perdana padi di Desa Singaraya Kecamatan Semparuk Kabupaten Sambas, Kamis (21/11). Foto: tmB

Sambas, BerkatnewsTV. Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman menargetkan Kalbar mampu menjadi lumbung pangan nasional terutama untuk memperkuat target ekspor beras ke negara tetangga, yaitu Malaysia.

Salah satunya melalui percepatan yang dilakukan brigade swasembada pangan dan optimasi lahan.

“Negara kita berbatasan langsung dengan Malaysia dan ini memiliki potensi besar untuk ekspor. Karena itu kita harus mengoptimalkan sawah – sawah yang ada disini,” ucapnya disela meninjau optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Desa Singaraya Kecamatan Semparuk Kabupaten Sambas, Kamis (21/11).

Menurutnya, potensi besar untuk mencapai surplus yaitu dengan mengoptimalisasi 240 ribu hektar lahan yang ditanam sebanyak 3 kali.

Kemudian tambahan padi gogo 300 ribu hektar akan didampingi Pangdam dan Danrem beserta jajaran. Sedangkan untuk jagung dan ubi didampingi oleh Kapolda dan Kapolres se-Kalbar.

Karenanya Ia optimistis Kalbar bisa menjadi lumbung pangan nasional dan pusat ekspor dan memberikan kesejahteraan bagi masyarakatnya.

“Dengan gotong royong dan koordinasi yang baik, tidak ada yang tidak mungkin. Kalimantan Barat memiliki semua yang diperlukan untuk menjadi kekuatan pangan global,” katanya.

Baca Juga:

“Jadi 7 tahun yang lalu shortage kekurangan dan sekarang sudah swasembada, dan akan melompat surplus. Jika ini tercapai maka kita bisa berkontribusi ekspor kepada negara-negara tetangga yang terdekat khususnya Malaysia dan mudah-mudahan kedepannya bisa berlanjut. Hal ini telah dikoordinir oleh Bapak Gubernur, dan kami yakin bahwa target ini bisa dicapai,” jelasnya.

Sementara itu Pj Gubernur Kalbar Harisson, mengungkapkan di 2024 telah dilakukan perluasan areal tanam. Melalui program optimasi lahan rawa di Kalbar seluas 39.153 hektar yang tersebar di 12 kab/kota.

Kemudian, sampai dengan 19 November 2024 Progres realisasi konstruksi fisik kegiatan Optimasi lahan rawa mencapai 88,30 persen dan akan selesai sebelum akhir tahun anggaran 2024.

“Dari target kegiatan Optimasi lahan di Kalbar seluas 39.153 hektar hingga saat ini sudah memberikan dampak terhadap Perluasan Areal Tanam (PAT) melalui pertambahan indeks pertanaman (IP). Yang tertuang pada laporan perluasan areal tanam Kementerian Pertanian sesuai dengan SK Menteri Pertanian tanggal 18 November 2024,” bebernya.

Dari hasil itu Kalbar menduduki peringkat ke 2 secara nasional dengan capaian seluas 112.396 hektar atau 105,67 persen dari target 106,362 hektar yang ditetapkan oleh Kementerian Pertanian.

Dikatakan Harisson, kedepannya juga tak perlu khawatir akan ketersediaan dan regulasi penyaluran pupuk kepada para petani yang selama ini menghambat jalannya produksi.

“Mau ambil pupuk, sekarang cukup dengan KTP saja, tidak boleh ada yang mempersulit. Ini yang tanda tangan menteri pertanian dan akan dipertanggungjawabkan dunia akhirat,” tegasnya.(tmB)