Pupuk Subsidi Langka Akibat Kuota Turun

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perikanan (DKPTPHP) Sanggau, Kubin
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perikanan (DKPTPHP) Sanggau, Kubin

Sanggau, BerkatnewsTV. Alokasi pupuk subsidi untuk pertanian di Kabupaten Sanggau mengalami penurunan hingga 25 persen.

Penurunan itu seiring keluarnya Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 10 tahun 2022 tentang tata cara penetapan alokasi dan harga eceran tertinggi pupuk bersubsidi sektor pertanian.

“Di dalam aturan itu juga disebutkan bahwa dari 39 komoditi atau tanaman yang dapat pupuk subsidi kini hanya 9 yang diberikan bantuan pupuk subsidi. Ke 9 tanaman tersebut yakni padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, tebu, kopi dan kakao,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perikanan (DKPTPHP) Sanggau, Kubin, Kamis (9/2).

Baca Juga:

“Ini juga dampak dari gejolak kenaikan harga pangan dan energi global, termasuk perang Rusia-Ukraina,” tambahnya.

Kubin membeberkan data alokasi pupuk bersubsidi yang diterima petani di Kabupaten Sanggau. Tahun 2022 yang lalu pupuk urea 3.680 ton, SP36 972,63 ton, ZA 566,89 ton, NPK 7864 ton, Organik Granular 598,77 ton dan Organik cair 448 liter.

Untuk tahun 2023 alokasi pupuk yang diberikan Pemerintah pusat untuk jenis pupuk urea sebesar 4.975 ton dan NPK 4.665 ton.

“Kalau di lapangan di bilang langka ya langka karena berkurang jenis dan keterbatasan pemerintah mengalokasikan pupuk bersubsidi ini,” pungkasnya.(pek)