Sanggau, BerkatnewsTV. Sebagai salah satu Kabupaten yang berbatasan langsung dengan negara Malaysia, kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) sanggat rentan terjadi.
Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI terus berupaya melakukan pencegahan TPPO di wilayah perbatasan.
Salah satunya sosialisasi dan pelatihan pencegahan TPPO bekerja sama dengan Yayasan Sosial Solidaritas Nusantara dan Sahabat Keluarga pada Selasa (12/11).
Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Lilis Hayati menyampaikan salah satu alasan Kemendikbud menyasar daerah perbatasan mengingat kasus TPPO biasanya secara kuantitas meningkat dibandingkan daerah lain.
“Pelatihan dan sosialisasi ini salah satu cara kita menekan terjadinya kasus TPPO. Jadi, kami minta masyarakat untuk selalu waspada dan hati-hati jangan sampai menjadi korban TPPO,” pungkasnya.
Peserta, lanjut Lilis, diberikan pemahaman penyebab terjadinya TPPO, modusnya seperti apa dan upaya pencegahan seperti apa yang harus diakukan.
“Karena kami dari Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga maka kami mendorong keterlibatan publik, khususnya tri sentra pendidikan yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat,” terangnya.
Ketua panitia, Arifin Alapan menyampaikan, acara sosialisasi dan pelatihan dilaksanakan selama tiga hari dari tanggal 12 – 14 November.
“Hari pertama yang kita undang adalah perwakilan Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS), perwakilan musyawarah kerja kepala sekolah (MKKS), perwakilan paguyuban, komite sekolah, para siswa dan OSIS di Kota Sanggau,” ujarnya.
Untuk hari kedua, peserta meliputi perwakilan OKP, pramuka, karang taruna, perwakilan aparat kecamatan, desa (RT/RW), tokoh agama, masyarakat, pengurus ormas agama dan ormas masyarakat.
Dan dihari terakhir, peserta adalah unsur perwakilan PPK, pengelola pendidikan non formal, organisasi mitra PAUD dan badan musyawarah pengurus swasta yang mengorganisir sekolah swasta di Kabupaten Sanggau.(dra)