Kubu Raya, BerkatnewsTV. Kabar duka datang dari Kabupaten Kubu Raya. Mantan Ketua Tim Pembentukan Kabupaten Kubu Raya Muhammad AW telah meninggal dunia pada Rabu (10/12) sekitar pukul 16.00 wib di rumah duka Jalan Adi Sucipto Gang Limbung Desa Limbung Kecamatan Sungai Raya.
Kabar ini beredar di sejumlah grup-grup whatsApp yang mengucapkan duka cita. Dan bahkan diantaranya ada yang menyampaikan kenangan terhadap almarhum semasa masih hidup.
Muhammad Abdul Wahab adalah salah satu pelaku sejarah yang turut berjuang memekarkan Kabupaten Pontianak (sekarang Kabupaten Mempawah) kala itu bersama masyarakat di wilayah pesisir Kubu Raya. Hingga akhirnya DPR RI mengesahkan Undang-undang Nomor 35 tahun 2007 tentang Pembentukan Kabupaten Kubu Raya pada tanggal 17 Juli 2007 yang kemudian penetapannya pada 10 Agustus 2007.
Saat diwawancara khusus berkatnewstv yang bertandang ke rumahnya medio 17 Juli 2022, Muhammad A Wahab mengungkapkan dirinya tidak bisa hadir di HUT ke-15 Kubu Raya kala itu.
“Kaki saya sulit untuk berjalan jauh. Pertama saya masuk bulan Mei, kemudian bulan Juni sudah nyaman. Tapi tiba-tiba kumat lagi penyakit saya sampai sekarang. Saya terpaksa harus salat di kursi,” ungkapnya.
Namun ia mengaku senang perjuangannya bersama pejuang lainnya membentuk Kubu Raya tidak lah sia-sia. Roh pemekaran yakni mensejahterakan masyarakat secara perlahan sudah mulai terlihat.
“Saya hanya sebagian kecil dan seujung kuku dari perjuangan ini. Namun saya senang dan alhamdullilah melihat pembangunan sekarang sudah semakin baik. Kalau pun masih ada yang kurang memang tidak bisa sekaligus, semua harus bertahap,” tuturnya.
Menurut Muhammad A Wahab perkembangan pembangunan Kubu Raya tak terlepas dari seorang pemimpin.
“Kalau pemimpinnya punya pikiran merasa bisa, itu yang susah. Sebab kalau pemimpin yang merasa bisa akan menganggap remeh permasalahan karena dia merasa bisa segala sesuatu padahal tidak bisa. Tapi kalau pemimpinnya bisa merasa maka insyallah akan dapat maju karena mau mendengarkan aspirasi masyarakat,” ujarnya.
Ia pun berpesan agar generasi penerus harus dapat menjaga Kabupaten Kubu Raya dengan memberikan kemampuan, talenta dan potensinya sesuai bidang masing-masing.
Baca Juga:
- Bujang Ali, Tokoh Masyarakat Kubu Raya Meninggal Dunia
- Kalbar Berduka, Morkes Effendi Meninggal Dunia
“Jangan sia-sia kan perjuangan kami. Tolong besarkan Kubu Raya, berjuang dan bekerja lah dengan ikhlas, insyallah akan mendapat hasil yang baik,” pesannya.
Dua tahun sebelumnya pada 17 Juli 2020, para pelaku sejarah ini membentuk Yayasan Eksponen Tim Pemekaran/Pembentukan Kubu Raya. Suharso didaulat menjadi Ketua Yayasan dan Muhammad AW menjadi penasihat.
Pendirian yayasan eksponen ini dilatar belakangi semangat untuk terus mengawal serta mengisi pembangunan Kubu Raya seperti tujuan awal pemekaran.
Penasihat Yayasan Eksponen Tim Pemekaran/Pembentukan Kubu Raya, Muhammad AW menegaskan yayasan eksponen bukan lah rival pemerintah melainkan mitra membangun Kubu Raya dan tidak berpolitik praktis.
“Sangat lah naif kalau rumah besar yang kami bangun ini mau kami robohkan lagi. Naif sekali pikiran seperti itu. Tapi kami berusaha ikut membantu bagaimana Kubu Raya tetap lebih maju dan berkembang,” tegasnya.
Ia sangat menyayangkan jika rumah besar yang telah dibangun ini hanya diisi dengan orang-orang hanya untuk sekadar bekerja tapi tidak ada rasa memiliki.
“Sangat kami sayangkan jika itu terjadi. Maka, menjadi tanggung jawab semua termasuk kami untuk membangun marwah Kubu Raya,” ucapnya.
Ketua Yayasan Eksponen Tim Pemekaran/Pembentukan Kubu Raya, Suharso mengaku sedih mendapat kabar duka cita meninggalnya Muhammad AW.
“Saya bersaksi beliau orang yang baik. Beliau adalah orang yang menjadi panutan yang telah kami anggap sebagai orang tua sendiri,” katanya.
Suharso mengenang semasa hidup almarhum yang telah banyak memberikan pelajaran penting dalam meniti perjalanan hidup yang tidak semudah membalikan telapak tangan seperti ketika ingin membentuk Kabupaten Kubu Raya.
“Pengabdian tidak harus kita masuk dalam pemerintahan namun bisa kita lakukan di jalur lain sepanjang itu untuk tujuan baik, insyallah akan tercapai. Itu lah makna pelajaran yang dipetik dari almarhum,” ucapnya.(rob)













