Sanggau, BerkatnewsTV. Wakil Gubernur Kalbar Krisantus Kurinawan meminta orang Dayak harus mampu jaga dan lestarikan adat budaya di tengah pesatnya kemajuan teknologi dan informasi komunikasi.
“Kalau itu tidak kita lakukan, maka kita akan menjadi sebuah kelompok dan suku yang bakal punah ditelan zaman. Satu-satunya cara mempertahankan jati diri kita adalah dengan terus menjaga dan melestarikan budaya Dayak di Kabupaten Sanggau khususnya,” harapnya saat membuka Gawai Dayak Nosu Minu Podi XXI tingkat Kabupaten Sanggau yang berlangsung di Rumah Betang Dori’ Mpulur Desa Sungai Mawang Kecamaran Kapuas, Senin (7/7).
Krisantus memuji pelaksanaan Gawai Dayak Nosu Minu Podi XXI yang berlangsung dengan sangat baik.
“Saya melihat kemajuannya sudah sungguh luar biasa. Tata cara pelaksanaannya sudah begitu rapi. Kontingen-kontingen yang datang juga dengan sangat antusias dengan berbagai macam ragam pakaian adat dan semangatnya juga sungguh luar biasa,” ujarnya.
Baca Juga:
- DAD Ijinkan Masyarakat Dayak Gelar Nosu Minu Podi
- Gawai Dayak Nosu Minu Podi, PH Singgung Soal Jalan Rusak
Sementara itu, Bupati Sanggau Yohanes Ontot menyampaikan salah satu yang paling fundamental dalam Gawai Dayak adalah bagaimana masyarakat adat dayak mampu menjaga dan melestarikan adat budaya dan memeliharanya.
“Dan ini tidak tergantung hanya kepada Pemerintah saja tapi juga masyarakat adat dayak bagaimana dia mampu menjaga ini semua,” katanya.
Ontot juga mengingatkan, mengurus adat budaya tidak boleh dilakukan secara parsial-parsial.
“Kalau parsial-parsial pada akhirnya nanti dengan perkembangan globalisasi dan teknologi komunikasi dia (adat budaya) bisa hilang. Gawai ini kita menyatukan dan menguatkan kebersamaan kita,” ujarnya.
Ontot juga mengingatkan warga Dayak harus konsisten, mau dan mampu menjaga serta melestarikan adat istiadat serta budayanya.
“Ketika ini tidak bisa kita lakukan maka identitas mereka bisa luntur,” pungkasnya. (pek)