Gawai Dayak Nosu Minu Podi, PH Singgung Soal Jalan Rusak

Bupati Sanggau Paolus Hadi (PH) menyinggung soal kondisi jalan rusak di Sanggau saat membuka Gawai Dayak Nosu Minu Podi XIX di Rumah Betang Raya Dori Mpulor, Jumat (7/7). Foto: pek
Bupati Sanggau Paolus Hadi (PH) menyinggung soal kondisi jalan rusak di Sanggau saat membuka Gawai Dayak Nosu Minu Podi XIX di Rumah Betang Raya Dori Mpulor, Jumat (7/7). Foto: pek

Sanggau, BerkatnewsTV. Bupati Sanggau Paolus Hadi (PH) menyinggung soal kondisi jalan rusak di Sanggau saat membuka Gawai Dayak Nosu Minu Podi XIX di Rumah Betang Raya Dori Mpulor.

Ia pun meminta maaf kepada masyarakat adat Dayak khususnya karena selama memimpin Sanggau belum mampu memberikan yang terbaik untuk masyarakat.

“Saya tahu masih banyak masalah. Tadi pagi saya sempat buka Facebook, saya masih melihat ada warga Kembayan yang melapor ke pak Presiden dan pak Gubernur soal kerusakan jalan di Semayang. Saya pastikan tahun ini atas bantuan pak Lasarus jalan itu dapat anggaran Rp42 miliar,” tuturnya saat pembukaan, Jumat (7/7).

PH berharap kepada Gubernur Kalbar agar pekerjaan jalan di Kecamatan Jangkang yang selama ini dikeluhkan masyarakat dapat segera ditenderkan.

“Karena saya sudah mulai dimarahi orang Jangkang. Katanya percuma punya bupati orang Jangkang tapi tidak bisa memperbaiki jalan Jangkang. Orang Jangkang dengar, bukan Bupati yang nender barang tu, tapi pemerintah provinsi. Ini sudah bulan tujuh, semoga dalam waktu dekat segera dikerjakan. Untuk jalan Meliau-Tayan juga sedang dikerjakan,” sebutnya.

Baca Juga:

Gubernur Kalbar diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Kalbar, Ignasius IK berharap gawai ini dapat memberikan manfaat yang positif bagi seluruh elemen masyarakat Sanggau.

Menurutnya gawai Dayak Nosu Minu Podi merupakan wujud nyata pelestarian adat dan budaya bangsa khususnya yang ada di Kalimantan Barat yang diwariskan turun temurun.

Kalimantan Barat, lanjutnya, memiliki keragaman suku, agama dan budaya, bahasa, adat dan kepercayaan. Keragaman ini menciptakan orkestra yang saling berkaitan satu dengan yang lain.

Apabila perbedaan-perbedaan yang ada dapat berjalan dengan baik dan seirama maka akan tercipta harmonisasi yang indah dan menambah khasanah budaya Indonesia dalam bingkai NKRI.(pek)