Pontianak, BerkatnewsTV. Aksi demo warga Kalbar Bela Rempang dari perwakilan 8 ormas turun ke kejalan untuk membela masyarakat Pulau Rempang di Kepulauan Riau mempertahankan hak ulayat tanah adat yang akan digunakan untuk pembangunan Proyek Strategis Nasional Eco City.
Ketua Front Perjuangan Rakyat Ketapang (FPRK), Isa Anshari menyerukan persatuan pendapat untuk membebaskan kedok investasi menjadi invansi.
“Yang hak adalah hak yang bathil adalah bathil,” tegasnya saat berotasi diatas kendaraan, Jumat (22/9).
Seiring kejadian di pulau Rempang tersebut, pihaknya memberikan ulitimatum kepada pemerintahan beserta kabinetnya untuk menghentikan segala bentuk perampasan hak rakyat dengan alasan investasi.
“Kami tidak ingin investasi menjadi invasi, setuju,” ajak Isa Anshari.
Baca Juga:
- Tragedi Rempang di Kepri, Melayu Sanggau Keluarkan Pernyataan Sikap
- Pj Gubernur Kalbar Harrison Disambut Adat Dayak – Melayu
Massa dengan berjumlah ratusan di halaman Mujahiddin menjawab seruan Isa Anshari.
“Seeetujuuuu, seetuujuuu,” timpal massa.
Selain itu, salah satu korlap menyatakan bahwa penyelesaian di Pulau Rempang belum ada kejelasan penggantiannya. Relokasi berupa rumah tipe 45 hingga saat ini belum terealisasi.
“Belum ada tanda-tanda pembangunan rumah mereka. Mereka malah disuruh tinggal di rumah susun yang kurang layak,” bebernya.
Demo warga Kalbar bela Rempang ini beraksi dari Masjid Mujahiddin bergeser ke kantor DPRD Kalbar untuk menyampaikan aspirasi.(dian)