loading=

Meriam Kuno Perjuangan Kerajaan Tayan Lawan VOC

meriam kuno yang diperkirakan berusia ratusan tahun ini merupakan peninggalan abad 18. Meriam tersebut dipajang di halaman depan pintu masuk Museum Kalimantan Barat.
Meriam kuno yang diperkirakan berusia ratusan tahun ini merupakan peninggalan abad 18. Meriam tersebut dipajang di halaman depan pintu masuk Museum Kalimantan Barat. Foto: tommy

Pontianak, BerkatnewsTV. Dua buah meriam kuno yang diperkirakan berusia ratusan tahun ini merupakan peninggalan abad 18. Meriam tersebut dipajang di halaman depan pintu masuk Museum Kalimantan Barat.

Meriam ini terbuat dari besi yang sempat digunakan di kapal perang pada masa pendudukan Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) pada awal abad ke-18.

Di lubang meriam ini tertulis tahun 1708 yang diduga tahun pembuatan senjata ini.

Baca Juga:

Meriam kuno tipe klasik dengan panjang 196 cm itu merupakan hibah ahli waris Kerajaan Tayan Kabupaten Sanggau pada tahun 1983.

Meriam atau kanon adalah sejenis artileri, yang umumnya berukuran besar dan berbentuk tabung, dan menggunakan bubuk mesiu atau bahan pendorong lainnya untuk menambahkan proyektil.

Imam mengatakan tak banyak orang yang tahu bahwa di Museum Kalimantan Barat juga terdapat Meriam VOC.

“Museum disini memang dikenal sebagai museum yang menyimpan koleksi budaya-budaya dari berbagai daerah di Kalimantan Barat dan Indonesia, saya berharap semoga kedepannya museum menjadi tujuan masyarakat lokal maupun pendatang,” katanya.(tom)