Tarung Derajat Kurikulum Wajib di Sekolah Intelijen

Para taruna/ i Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) saat memperagakan olah raga bela diri tarung derajat.
Para taruna/ i Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) saat memperagakan olah raga bela diri tarung derajat. Foto: ist

Bogor, BerkatnewsTV. Olahraga bela diri tarung derajat menjadi kurikulum wajib yang diajarkan kepada taruna taruni Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN).

“Tidak hanya di STIN dan BIN, tarung derajat juga telah menjadi pendidikan jasmani yang wajib dipelajari oleh para personil TNI – Polri di berbagai kesatuan. Membuktikan bahwa tarung derajat memang luar biasa, bisa diandalkan oleh para penjaga kedaulatan negara dalam menjalankan tugasnya di lapangan,” kata Ketua Umum PB Keluarga Olahraga Tarung Derajat (KODRAT) Bambang Soesatyo usai menyaksikan demontrasi tarung derajat oleh para taruna/i STIN saat Pelantikan Taruna Mula Angkatan XVIII Asta Dasa Mahasura STIN, Senin (30/5).

Menurut Bamsoet, tarung derajat tidak hanya sekadar seni bela diri melainkan juga sebagai ilmu, tindakan moral dan sikap hidup yang memanfaatkan kemampuan daya gerak otot, otak dan nurani secara realistis dan rasional.

“Menguasai tarung derajat harus terlebih dahulu menguasai lima daya gerak moral yaitu, kekuatan, kecepatan, ketepatan, keberanian dan keuletan,” tuturnya.

Baca Juga:

Semuanya dikombinasikan dalam sistem ketahanan dan pertahanan diri yang agresif dan dinamis pada bentuk-bentuk gerakan pukulan, tendangan, tangkisan, bantingan, kuncian, hindaran dan gerakan anggota tubuh penting lainnya yang terpola pada teknik, taktik, serta strategi bertahan dan menyerang yang praktis dan efektif bagi suatu ilmu olahraga seni beladiri.

Ia pun meminta para petarung tarung derajat memiliki jiwa dan perilaku yang tidak menyombongkan diri. Bahkan terkesan seperti orang yang penurut dengan sikapnya yang tunduk demi menghindari keangkuhan. Sebagaimana tergambar dalam semboyan, Aku Ramah Bukan Berarti Takut. Aku Tunduk Bukan Berarti Takluk.

“Semboyan tersebut memiliki makna mendalam. Bahwa menekuni olahraga dan seni bela diri tarung derajat bukanlah untuk ajang gagah-gagahan. Melainkan untuk menjaga kehormatan diri, bangsa, dan negara,” pungkasnya.(rls/tmB)