Sanggau, BerkatnewsTV. Dua hal penyebab capaian Kabupaten Layak Anak (KLA) di Sanggau belum maksimal yakni data dan kedua pemahaman dari OPD.
“Soal data, ini selalu menjadi persoalan kita. Makanya saya minta Dinas Sosial segera lengkapi data yang dibutuhkan, semua OPD, instansi vertikal, perusahaan swasta maupun milik negara dan ormas terkait ayo bantu lengkapi data yang dibutuhkan,” katanya saat rapat evaluasi rencana aksi daerah KLA Selasa (30/11).
Kemudian, terkait pemahaman, Bupati menyebut belum semua OPD atau stake holder terkait memahami pentingnya KLA.
“Yang saya khawatir itu justru pemahaman, penting ndak KLA ini, terutama OPD ni, kalau penting harusnya ini agak fokus. Harusnya bidang yang nangani di masing-masing OPD. Jadi saya minta hal-hal seperti ini dievaluasi juga,” pinta PH sapaan akrabnya.
Kepala Bappeda Sanggau, yang juga ketua Satgas KLA Kabupaten Sanggau, Yulia Teresia akui data masih menjadi persoalan yang sampai hari ini menghambat capaian KLA.
Baca Juga:
- Sanggau Dianugrahi KLA, Media Gencar Diminta Gencarkan Berita Perlindungan Anak
- Gugus Tugas KLA Diminta Perkuat Data
“Soal data ini masih menjadi penghambat kita karena belum berkesinambungan,” ujarnya.
Yulia menambahkan, Kabupaten Sanggau mengikuti penilaian KLA sejak tahun 2017. Mestinya, kata dia, Kabupaten Sanggau sudah punya pengalaman dalam mengikuti penilaian KLA.
“Selama beberapa tahun harusnya kita sudah bisa memetik pelajaran dalam mengikuti KLA ini,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AKB) Kabupaten Sanggau Aloysius Yanto mengakui belum semua OPD, Instansi terkait, perusahaan swasta maupun milik pemerintah dan ormas yang terlibat dalam Satgas KLA membuat rencana aksi.
“Kita belum maksimal, sulit memang kita berkolaborasi dan bersinergi dalam menyusun rencana aksi 2022-2024,” pungkasnya. (pek)