Lawan Covid-19, Jurnalis Pontianak Bagikan Sembako

Jurnalis Pontianak yang tergabung dalam Rumah Jurnalis Pontianak melaksanakan kegiatan amal untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak imbauan #dirumahaja. Foto: Ist

Pontianak, BerkatnewsTV. Jurnalis Pontianak yang tergabung dalam Rumah Jurnalis Pontianak melaksanakan kegiatan amal untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak imbauan #dirumahaja. Kegiatan dimaksud adalah pembagian paket sembako kepada masyarakat yang paling rentan.

“Seperti pekerja buruh harian. Dengan penerapan social distancing ini kita tidak bisa menutup mata bahwa lapisan masyarakat inilah yang paling merasakan dampaknya,” kata juru bicara Rumah Jurnalis Pontianak Uun Yuniardi, Senin (30/3).

Uun menyebut, paketan sembako ini merupakan bantuan dari Rumah Jurnalis Pontianak serta pemberian donatur yang tidak mengikat. Untuk saat ini, sembako akan dibagi kepada keluarga miskin di wilayah Kota Pontianak dan sekitarnya.

Koordinator Kegiatan Amal Rumah Jurnalis Pontianak Andi Fachrizal mengatakan kegiatan ini akan dipusatkan di Posko Peliput Covid-19 di Kedai Opini, Jalan Putri Daranante Nomor 4, Pontianak Kota.

“Kami berharap dengan adanya gerakan ini semakin banyak yang berpartisipasi. Paling tidak kita bisa meringankan beban masyarakat. Selain itu kami berterimakasih pada sejumlah donatur yang telah memberikan bantuan baik barang, uang maupun tenaganya demi terlaksananya pendistribusian bantuan ini,” ujarnya.

Diketahui kebijakan pembatasan sosial (social distancing) akibat pandemi Covid-19 berdampak pada kebutuhan dasar sejumlah buruh harian lepas dan warga miskin kota, utamanya Pontianak. Alih-alih terhindar dari corona, urusan domestik (pangan) para pekerja harian itu pun ikut terancam.

Belum banyak pihak yang berpikir ke arah itu. Masyarakat masih disibukkan dengan kepanikan pemenuhan Alat Pelindung Diri (APD) seperti masker, hand sanitizer, dan penyemprotan disinfektan ke sejumlah tempat umum.

Pemerintah mengambil langkah ini dengan tujuan mengurangi besarnya penyebaran wabah dan menunda terjadinya puncak epidemi.(edo)